Putra Nababan juga menjelaskan, staf khusus presiden kali ini tidak terdapat pembidangan seperti sebelumnya.
Hal tersebut sesuai dengan target presiden yakni mencari pendapatan baru.
"Kemudian presiden tidak membuat staf khusus ini pembidangan seperti di periode sebelumnya atau periode pak SBY, itu adalah konsisten dengan yang namanya target presiden," kata Putra Nababan.
"Target presiden adalah dengan mencari revenue (pendapatan) baru. New source of revenue, karena kita tidak boleh stagnan di situ. Sumber-sumber yang baru di mana," imbuhnya.
Putra Nababan juga mengatakan staf khusus presiden mempunyai tanggung jawab kepada Presiden Jokowi.
Nantinya, staf khusus akan memberikan masukan kepada Presiden Jokowi mengenai tujuan yang akan dicapai atau untuk mengatasi suatu permasalahan.
Input dari para geng milenial di staf khusus presiden kali ini merupakan hal-hal yang harus inovatif, dapat membuat gebrakan, dan juga pemikiran yang tidak biasa.
Menurut penjelasan Putra Nababan, staf khusus presiden tidak diperkenankan untuk melakukan konferensi pers sendiri mengenai inovasinya yang akan disampaikan untuk presiden.
"Staf khusus tanggung jawabnya kepada presiden, kita akan lihat nanti outputnya di presiden," terang Putra Nababan.
"Presiden akan mendapatkan input dari staf khusus, hal-hal yang out of the box, hal-hal yang inovatif, dan bahkan itu tidak perlu diumumkan."
Baca: Fakta Paundrakarna, Artis Berstatus Pangeran yang Potensi Dampingi Gibran Bila Maju Pilkada Solo
"Staf khusus tidak boleh membuat konferensi pers tiba-tiba mengatakan "saya mau memberikan masukan pada presiden", tidak bisa."
Kemudian setelah itu presiden nantinya akan membahas lebih lanjut terhadap masukan dari staf khusus presiden kepada kementerian yang terkait.
Lalu presiden akan mengumumkan kepada masyarakat mengenai inovasi baru tersebut.
Presiden Jokowi telah mengumumkan tujuh geng milenial pada staf khusus presiden di Istana Merdeka, pada Kamis (21/11/2019).
Ketujuh staf khusus presiden tersebut adalah Andi Taufan Garuda Putra, Ayu Kartika Dewi, Adamas Belva Syah Devara, Gracia Billy Yosaphat Mambrasar, Putri Indahsari Tanjung, Angkie Yudistia, dan Aminuddin Ma'ruf.
(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)