Tak sedikit mereka memuji isi pidato dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
@dhian_rakhman : "suka pak, semoga bukan cuma retorika gaya baru kami mendukung semua upaya perbaikan pendidikan di Indonesia, demi anak-anak dan masa depan mereka yang cermerlang."
@ariefbudiarto354 : "Singkat tapi merasuk dalam hati."
@maspandam : "saya senang pak, pidato mas menteri ini langsung ke persoalan. tidak hanya retorika!"
@susantohari : "Semangat pak ganjar demi masadepan kemajuan anak-anak bangsa indonesia semakin inovative. #indonesiahebat."
@ak_novianto : "Senang pak krn upacara cpt selesai.. semoga aksinya jg cepat terealisasi dan membawa perbaikan ke Seluruh Indonesia."
Nadiem Makarim sampaikan pidato di Hari Guru Nasional
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim menyampaikan pidato resmi di Hari Guru Nasional melalui video.
Tidak seperti pada biasanya, Pidato resmi Nadiem tersebut merupakan sebuah bentuk inovasi baru.
Nadiem memimpin upacara hari Guru Nasional pada, Senin (25/11/2019) yang dilaksanakan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sebelum memulai pidatonya, Nadiem mengucapkan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kemajuan pendidikan di Indonesia.
"Sebelum itu saya hanya ingin ucapkan apresiasi saya yg sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran pemerintahan baik Kemendikbud dan Pemerintah Pusat maupun Dinas Pendidikan diseluruh daerah Indonesia," ujar Nadiem yang dilansir dari kanal YouTube KompasTV Senin (25/11/2019).
Apresiasi ini ditujukan terhadap adanya pelaksanaan program - progarm selama lima tahun terakhir ini.
Yakni program-progam yang telah memberikan dampak positif kepada guru dan siswa se-Nusantara.
Tak lupa Nadiem juga mengucapkan terimakasih kepada jasa-jasa mereka terhadap kemajuan pendidikan Indonesia yang lebih baik.
"Terimakasaih untuk jasa bapak-bapak dan ibu - ibu," imbuhnya.
Dalam upacara, Pria lulusan Universitas Harvard ini juga menyinggung terkait naskah pidato yang sudah diunggah beberapa waktu lalu di akun Twitter @Kemendikbud_RI.
Dikarenakan seluruh peserta upacara telah mengetahui isi dari pidato yang akan dibawakan Nadiem, sehingga ia tidak akan mengulanginya lagi melainkan akan memutarkan dalam bentuk video.
"Saya yakin Bapak-Bapak, Ibu-Ibu banyak yang sudah membaca pidato Hari Guru Nasional sehingga saya tidak akan mengulang lagi di upacara ini," ujar Nadiem.
"Namun, kami sudah menyiapkan sebuah video pidato Hari Guru Nasional yang akan kami sajikan," imbuhnya.
"Marilah kita menyimak video pidato Hari Guru Nasional," ungkapnya.
Sebelumnya, naskah pidato Nadiem jelang hari Guru Nasional 2019 sempat viral dan mendapat banyak respon dari warganet.
Hal ini dikarenakan isinya berbeda dengan pidato-pidato pada umumnya.
Naskah pidato ini jauh dari kata retorik.
Naskah tersebut hanya terdiri dari dua halaman dan isinya mudah dicerna oleh siapapun.
Nadiem juga tak ingin memberikan janji kosong kepada guru-guru di seluruh Nusantara.
Namun ia akan tetap turut berjuang dalam Kemerdekaan pendidikan Indonesia.
Pria 35 tahun ini hanya ingin mengajak seluruh guru untuk melakukan perubahan kecil di kelas.
Seperti Guru dapat membuat murid ikut aktif dengan melakukan diskusi dikelas, murid juga diberikan kesempatan untuk mengajar.
Guru juga diharapkan dapat melakukan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.
Selain itu, guru juga dapat menemukan bakat dalam murid, serta tidak acuh dengan guru yang sedang memiliki masalah.
Nadiem percaya dengan melakukan hal - hal kecil yang dilakukan dengan serempak akan dapat menenutun pendidikan Indonesia kearah yang lebih baik.
Adapun isi pidato yang disampaikan Nadiem dalam video upacara Hari Guru Nasional sebagai berikut
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Shalom,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Rahayu,
Selamat pagi dan salam kebajikan bagi kita semua,
Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati,
Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia dari Sabang sampai Merauke,
Guru Indonesia yang Tercinta, tugas Anda adalah yang termulia sekaligus yang tersulit.
Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan.
Anda ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu anda habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.
Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan.
Anda ingin mengajak murid keluar kelas untuk belajar dari dunia sekitarnya, tetapi kurikulum yang begitu padat menutup pintu petualangan.
Anda frustasi karena anda tahu bahwa di dunia nyata kemampuan berkarya dan berkolaborasi akan menentukan kesuksesan anak, bukan kemampuan menghafal.
Anda tahu bahwa setiap anak memiliki kebutuhan berbeda, tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagaman sebagai prinsip dasar birokrasi.
Anda ingin setiap murid terinspirasi, tetapi anda tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi.
Saya tidak akan membuat janji-janji kosong kepada anda. Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia.
Namun, perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah.Ambillah langkah pertama.
Besok, di mana pun anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas anda.
- Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar.
- Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas
- Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.
- Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri.
- Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.
Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak.
Selamat Hari Guru,
#merdekabelajar #gurupenggerak
Wassalammualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Shalom,
Om Santi Santi Santi Om,
Namo Buddhaya, Rahayu.
Jakarta, 25 November 2019
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nadiem Anwar Makarim.
Tonton video selengkapnya.
(Tribunnews.com/Sinatrya/Isnaya Helmi Rahma)(Kontributor Kompas.com/Dendi Ramdhani)