TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan motif yang ingin dicapai oleh Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) DKI Jakarta adalah kepastian gaji dan gaji yang besar.
DKI Jakarta diketahui mempunyai Upah Minimum Provinsi tertinggi di Indonesia.
Sehingga tak heran jika CPNS DKI Jakarta menjadikan gaji sebagai motif untuk mendaftar.
"Kita pernah mengecek tahun lalu ketika teman-teman CPNS mendaftar, ditanya apa motifnya, yang paling utama adalah kepastian, dan juga gaji yang tentu baik," ujar Anies di Studio Trans 7, Rabu (27/11/2019), dikutip dari YouTube Najwa Shihab.
Selain karena gaji, peluang untuk belajar juga menjadi motif untuk mendaftar seleksi CPNS di DKI Jakarta.
"kemudian peluang belajar, kan di Jakarta ada peluang belajar," lanjutnya.
Baca: Dibuka Hingga 30 November, 9 Formasi CPNS 2019 di Kemenag Masih Belum Ada Pelamar, Ini Daftarnya
Anies mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempersilakan para PNS baru untuk menjalankan idenya.
"Kemudian membuat perubahan, memang di Jakarta ini sebuah kota yang meskipun PNS itu junior tapi kalau ada ide, ide itu bisa langsung dieksekusi," jelasnya.
Menurutnya, PNS DKI Jakarta juga bisa membuat terobosan dari setiap unit.
"Dengan 10 juta penduduk, dengan urusan yang begitu banyak, jadi setiap unit-unit itu, mereka bisa membuat terobosan dan bisa langsung laksanakan," ujar dia.
"Tentu kalau di posisi tinggi, skalanya lebih luas," lanjut Anies.
Gubernur DKI Jakarta ini mengimbau CPNS Jakarta yang terpilih nanti tidak berharap bisa menganggur dari tingginya gaji yang diterima.
"Ketika mereka ingin ada kepastian jangka panjang, gajinya kompetitif, bisa hidup layak, ketika saya sebut angkanya (gaji) jangan berharap kerja nganggur ya," kata Anies.
Anies mengungkapkan jika uang yang bisa dibawa pulang oleh CPNS yang lolos dari lulusan S1 sebesar Rp 6,9 juta.
Namun total uang tersebut terdiri dari gaji pokok Rp 2 juta dan Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) sebesar Rp 4,8 juta.
"Kalau untuk S1 CPNS itu Rp 6,9 juta take home pay-nya, gajinya Rp 2 juta, kemudian TKD-nya Rp 4,8 juta," jelas Anies.
Baca: Kemendagri Apresiasi Sikap Positif Anies Baswedan Saat Tanggapi Pernyataan Tito Karnavian
"Nanti setelah dia satu tahun menjadi PNS, maka gajinya Rp 2,5 juta dan TKD nya Rp 17 juta, jadi Rp 19 juta," lanjutnya.
Namun, Anies menjelaskan jika gaji pokok dari PNS setelah satu tahun bekerja hanya Rp 2,6 juta.
"19 itu jangan dibayangkan terima 19, gajinya dia itu adalah Rp 2,6 juta, yang ini adalah tunjangan kinerja," imbuhnya.
Anies berharap CPNS yang terpilih mempunyai kinerja yang baik.
"Jadi kinerjanya harus baik, jika kinerjanya hanya 15 persen ya dapetnya 15 persen," kata dia.
Menurutnya, jika PNS bisa bekerja dengan baik, maka tidak akan kalah bersaing dengan pegawai swasta.
"Maka jika dia bekerja dengan baik, dia tidak kalah dengan yang ada di swasta," ujarnya.
Dirinya berujar, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membutuhkan PNS yang bekerja untuk melayani masyarakat.
Mengingat PNS digaji menggunakan pajak rakyat.
"Kami di Jakarta membutuhkan PNS yang bekerja atas nama publik, dengan uang pajak dari publik, yang kinerjanya tidak boleh kalah dengan privat sektor," jelas Anies.
Baca: Kemendagri Apresiasi Sikap Positif Anies Baswedan Saat Tanggapi Pernyataan Tito Karnavian
Ia menyampaikan, kemampuan PNS akan bersaing dengan pegawai di perusahaan swasta, sehingga tuntutan kerjanya tinggi.
"Di sini kompetensinya dengan privat sektor, dan tuntutannya tinggi," katanya.
Anies mengharapkan CPNS yang terpilih nanti, bisa bekerja keras dan mempunyai inovatif untuk mendapat timbal balik yang diinginkan.
"Bagi yang berminat ke Jakarta, maka akan mendapat reward yang baik, tapi ingat harus kerja lebih keras, inovatif, dan integritas, baru bisa dapat itu," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti)