Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta menggelar musyawarah kerja nasional (Mukernas) V yang digelar di Hotel Redtop, Jakarta, Sabtu (30/11/2019).
Mukernas V ini mengangkat tema "Menyongsong Muktamar IX: Meretas Jalan untuk Pemimpin PPP yang Kuat dan Terpercaya".
Baca: Humprey Djemat Soal Calon Menteri Diminta Rp 500 Miliar: Kalau Saya Ungkapan Itu, Pasti Itu Benar
Ketua Umum PPP versi Muktamar Jakarta Humphrey Djemat mengatakan, Mukernas V akan membicarakan penyatuan partai.
Diketahui, saat ini PPP terpecah menjadi dua kepimpinan, yakni PPP versi Muktamar Pondok Gede yang dipimpin Plt Suharso Monoarfa dan PPP pimpinan Humphrey.
Penyatuan partai tersebut, nantinya diharapkan dilakukan melalui Muktamar bersama yang digelar setelah kedua kepengurusan menggelar Mukernas masing-masing.
"Jadi memang Mukernas ini strategis membicarakan penyatuan PPP, karena sebelumnya tidak pernah. InsyaAllah menjadi sejarah bagi PPP untuk kedepannya kembali kepada khitahnya, yaitu khitah jadi akhlak yang benar," kata Humphrey.
Lebih lanjut Humphrey belum bisa memastikan kapan Muktamar bersama akan digelar.
Namun menurutnya, harus ada batas waktu diadakannya Muktamar.
Ia mengatakan, paling tidak Muktamar bersama digelar sebelum penyelenggaraan Pilkada serentak 2020.
"Menurut perhitungan saya bisa satu dua bulan. Deadline harus ada karena Pilkada. Jadi sebelum April 2020 sudah selesai dan ada Muktamar sehingga kita siap Pilkada September 2020," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Humphrey juga mengungkapkan dirinya telah bertemu dengan Suharso.
Melalui pertemuannya dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) itu, Humphrey menangkap sinyal positif penyatuan dua kubu.
"Saya dan Pak Suharso sudah menyatu, tinggal dibicarakan saja mekanismenya soal Muktamar untuk PPP kembali ke khitahnya," kata Humphrey.
Baca: Humprey Djemat: Jokowi Jangan Diam Sikapi Soal Penambahan Masa Jabatan Presiden, Diam Berarti Setuju
"Kalau ada riak-riak itu biasalah. Saya dan Pak Suharso bisalah mengatasinya karena kita punya kepala dingin. Kita punya sifat yang rada mirip cukup tenang. Ini momen sejarah PPP bangkit kembali dan targetnya 2024," imbuhnya.