Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang Reuni Akbar 212 yang dimulai Senin (2/12/2019) dini hari nanti. Anggota Polri-TNI melakukan penjagaan di kawasan Monas, tempat berlangsungnya acara.
Istana yang letaknya hanya bersebrangan dengan Monas tentunya turut menjadi obyek pengamanan. Terlebih Istana merupakan tempat Presiden Jokowi berkantor.
Pantauan Tribunnews.com sore hingga jelang malam, arus lalu lintas di sekitaran istana masih normal. Kepolisian tidak melakukan penutupan jalan.
Kawan berduri juga tidak terpasang di Jalan Medan Merdeka Utara, yang merupakan akses keluar masuk rombongan presiden.
Terpantau kawat berduri hanya dipasang di depan Monas. Warga pun masih bebas berlalu lalang.
Meski begitu, beberapa kendaraan taktis seperti water cannon hingga mobil sound system pengurai massa (RAISA) sudah sejak sore terparkir di Silang Selatan Monas.
Selain itu, mobil Brimob dan Sabhara Polda Metro Jaya hingga mobil Div Tik Polri serta mobil pemadam kebakaran juga disiagakan disana.
Sejumlah tenda dum berukuran besar untuk anggota Polri beristirahat sudah berdiri. Makin malam, jumlah personel Polri yang berjaga makin banyak.
Untuk diketahui Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Ma'arif memprediksi acara Reuni 212 di Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2019) besok akan dihadiri lebih dari satu juta orang.
Massa dari luar Jakarta yang ingin menghadiri acara Reuni 212 disebut-sebut sudah mulai bergerak menuju Jakarta pada Sabtu (30/11/2019) kemarin.
Prediksi ini berbeda dari Kapolda Metro Irjen Gatot Eddy Pramono yang memprediksi reuni 212 hanya dihadiri 10 ribu peserta. Polisi tidak mengerahkan pengamanan spesial.
Reuni kali ini adalah yang ketiga kalinya. Ada sejumlah aspirasi yang disampaikan setiap kali reuni 212 digelar. Alumni 212 terbentuk sejak 2016.
Ketika itu mereka berkumpul di Monas, menyampaikan kritik pada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait penodaan agama.