Kemudian Gus Muwafiq sempat menceritakan masa kecil Nabi Muhammad SAW saat bersama sang kakek.
Seperti anak kecil pada umumnya, Gus Muwafiq menyebut Rasulullah masih ingusan ketika masih kecil.
"Lantas kemudian terkait dengan kalimat rembes, rembes itu artinya dalam bahasa Jawa, punya umbel (ingus), tidak ada lain," terang Gus Muwafiq.
"Bahasa saya, rembes itu umbelen gitu, ini terkait juga dengan pertanyaan biasanya," sambungnya.
"Apakah anak yang ikut dengan kakeknya, ini kan bersih, karena kakek biasanya saking cintanya sama cucu, sampai cucunya kadang apa-apa juga boleh."
"Hal itu saja yang sebenarnya."
Gus Muwafiq sekali lagi menegaskan dirinya senang sudah diingatkan lantaran ia juga menghargai Nabi Muhammad SAW seperti umat muslim yang lain.
"Nah sekarang alhamdulillah, saya diingatkan, terima kasih. Dan demi Allah tidak ada sedikit pun saya menghina Rasulullah," tegasnya.
"Saya dari kecil dididik untuk menghargai Rasulullah."
Gus Muwafiq menyebut pertanyaan-pertanyaan milenial memang menjadi tantangan lantaran mereka selalu ingin mencari jawaban yang lengkap.
"Ini bukan masalah keyakinan, ini tantangan, kita sering ditantang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan milenial yang kadang kita sendiri sudah enggak tahu jawabannya," aku Gus Muwafiq.
"Karena mereka sudah enggak percaya dengan jawaban-jawaban kita," sambungnya.
Gus Muwafiq minta maaf atas kalimatnya yang dianggap terlalu lancang oleh sebagian kaum muslim.
"Untuk seluruh kaum muslimin di Indonesia, apabila kalimat ini dianggap terlalu lancang, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya," ujar Gus Muwafiq.
"Tidak ada maksud menghina, mungkin hanya inilah cara Allah menegur agar ada lebih adab terhadap Rasulullah dengan kalimat-kalimat yang sebenarnya sederhana tapi beberapa orang menganggap ini kalimat yang cukup berat."
"Kepada seluruh kaum muslimin, saya mohon maaf," pungkasnya disertai salam penutup.
(Tribunnews.com/Ifa Nabila)