Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suasana di luar Hotel Ritz-Carlton yang menjadi lokasi Munas X Partai Golkar sempat memanas.
Penyebabnya, seorang yang mengenakan pakaian kuning memaksa menerobos masuk ke dalam halaman hotel.
Pantauan Tribunnews.com pukul 20.05 WIB, akses masuk ke lokasi Munas dijaga barikade aparat kepolisian dan ormas Partai Golkar berpakaian loreng-loreng kuning.
Baca: Setelah Bamsoet, Sejumlah Calon Ketua Umum Golkar Akan Mundur
Tiba-tiba terdengar teriakan dan sontak hal tersebut menjadi perhatian kader-kader Golkar yang sedari awal memadati Jalan Lingkar Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (3/12/2019) malam.
"Ada yang terobos masuk," ucap seorang anggota ormas yang berjaga.
Sebagai informasi, untuk masuk ke dalam area Munas X Partai Golkar di Hotel Ritz-Carlton harus memiliki kartu identitas peserta Munas.
Bagi yang tak memiliki, siapapun tidak diizinkan masuk.
Baca: Ratusan Kader Golkar yang Tak Kantongi Kartu Peserta Munas Kuningkan Jalan Lingkar Mega Kuningan
Diduga orang tersebut tidak memiliki kartu identitas peserta Munas tapi tetap ingin masuk.
Alhasil, seseorang yang menerobos masuk tadi langsung dibawa aparat kepolisian dan beberapa anggota ormas.
"Sudah dibawa, sudah dibawa. Tolong yang tidak membawa id card jangan memaksa masuk. Kita di sini hanya menjalankan tugas," kata seorang anggota ormas mengingatkan.
Di bagian luar Hotel Ritz-Carlton sendiri, ratusan kader Partai Golkar padati lobi hotel, dan bahu Jalan Lingkar Mega Kuningan.
Mereka yang mengenakan pakaian dengan warna dasar kebesaran partai berlambang pohon beringin ini tertahan di luar lantaran tidak memegang kartu identitas peserta Munas.
Baca: Kenakan Kemeja Putih Lengan Panjang, Prabowo Hadiri Acara Pembukaan Munas Golkar
Seorang kader Partai Golkar yang ditemui di lokasi, mengaku menumpuknya mereka di luar hotel lantaran tidak punya id card tersebut.
"Nggak ada id card, jadi nggak bisa masuk," ucap dia.
Ditanya ihwal alasan mengapa tak kebagian id card, dirinya hanya mengatakan kondisi semacan ini sudah jamak terjadi.
"Pastilah nggak dapat, kan nggak semuanya," ujarnya.