Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Gerindra Andre Rosiade, menyebut wajar kalau ada yang mempertanyakan mengapa Jokowi terkesan membangun dinasti ketika Bobby Nasution dan Gibran Rakabuming maju Pilkada 2020.
Mulanya Andre mengatakan proses nepotisme yang jadi momok menakutkan itu, sudah tidak ampuh karena zaman ini kondisi di Indonesia sudah jauh berbeda.
Sementara pencalonan diri Gibran dan Bobby sebagai walikota baginya adalah lumrah, keduanya memiliki hak sebagai warga negara untuk mencalonkan diri.
Baca: Profil Bobby Nasution, Menantu Jokowi yang Telah Resmi Daftar Jadi Calon Wali Kota Medan
"Menurut saya hal yang lumrah saja kalau setiap orang, warga negara RI punya hak untuk maju dipilih dan memilih. Lagi pula mas Gibran dan Bobby punya hak juga untuk maju menjadi kandidat walikota," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (4/12/2019).
Meski berpendapat demikian, Andre berujar belum tentu keduanya bisa menang di pilkada Solo dan Medan.
Kemudian dia menegaskan, karena semua keputusan akhirnya akan dikembalikan ke tangan rakyat, baiknya tidak perlu menghalangi hak yang dimiliki Gibran dan Bobby untuk maju pilkada.
Baca: Menantu Jokowi Jadi Calon Wali Kota Medan, PKS Ingatkan Bahaya Nepotisme
"Tapi kalau ada sekelompok masyarakat yang bilang ini bagian dari politik dinasti lumrah juga, tapi sekali setiap warga negara termasuk mas Gibran dan mas Bobby punya hak yang sama dengan siapapun untuk berpartisipasi mengikuti Pilkada," ujarnya menegaskan.
Kemudian Andre mengatakan dirinya menghormati pilihan Bobby dan Gibran yang ingin masuk dan ikut Pilkada.
Namun dia mengingatkan, semua keputusan kembali berpulang kepada pilihan rakyat.
"Jadi terserah rakyat Solo atau rakyat Medan, mau memenangkan mereka berdua atau tidak, pilihan ada di tangan rakyat. Kita tunggu saja hasil pilkadanya seperti apa," ujar Andre Rosiade.