TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menegaskan bangsa Indonesia sangat membutuhkan peranan kaum ibu dan perempuan dalam memajukan bangsa.
Di tengah era keterbukaan informasi, peran para ibu bangsa diperlukan untuk menguatkan keluarga serta menanamkan nilai-nilai positif untuk membentuk generasi yang unggul dan berkualitas.
"Bangsa ini masih membutuhkan peran besar kaum ibu untuk mewujudkan sebuah Indonesia maju. Peran dalam menguatkan keluarga, mendidik dan mencerdaskan bangsa, menciptakan generasi yang berkualitas dan berbudi pekerti, menjadikan keberagaman dan toleransi sebagai landasan nilai, serta generasi yang cinta, bangga, dan setia pada tanah airnya," ujar Presiden saat membuka Kongres XXV Kongres Wanita Indonesia (Kowani) di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Baca: Menantu Jokowi, Bobby Nasution Maju Pilkada Medan: Sudah Saya Lengkapi Persyaratannya
Baca: Harapan Ade Fitrie Kirana di Konggres Wanita Indonesia 2019
Saat ini, bangsa Indonesia dihadapkan pada ketatnya persaingan global. Untuk dapat menghadapi tantangan tersebut, bangsa Indonesia mesti bertumpu pada keunggulan sumber daya manusia yang dimiliki.
Oleh karena itu, Kepala Negara menyampaikan, pemerintah menyadari kondisi tersebut dan menjadikan pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagai fokus utama pemerintahan dalam lima tahun mendatang.
Di sinilah para ibu bangsa diharapkan dapat mengambil peran.
"Saya mengajak hadirin para ibu bangsa untuk ikut serta dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang unggul ini. Kita ingin SDM kita memiliki budi pekerti yang luhur, memiliki keterampilan yang baik, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi karena memang persaingannya ke depan ada di situ," tuturnya.
Dimulai dari keluarga, SDM unggul dan hebat terlahir dari ibu dan keluarga yang hebat pula.
Semenjak dalam kandungan, anak-anak juga harus terjaga baik gizi dan kesehatannya sehingga dapat bertumbuh kembang dengan baik.
Meski demikian, Jokowi mengakui bahwa saat ini negara kita masih harus berupaya keras menuntaskan berbagai persoalan SDM seperti salah satunya angka stunting yang masih relatif tinggi.
Ke depannya, Presiden menginginkan agar angka stunting di Indonesia berangsur berkurang.
"Memang hal yang tidak mudah, tapi saya meyakini insyaallah ini bisa kita kejar apabila kita semuanya bekerja keras bersama-sama," kata Presiden.
Selain itu, Jokowi juga berpandangan bahwa peran ibu dan perempuan untuk memajukan bangsa di berbagai lapangan pengabdian sangat terbuka lebar.
Sejarah mencatat banyak perempuan hebat yang memiliki prestasi dan pengabdian yang luar biasa di berbagai bidang. Kaum ibu dan perempuan memiliki hak yang sama untuk memajukan bangsa ini.
Maka, Jokowi juga menegaskan bahwa tak boleh lagi ada diskriminasi terhadap peranan kaum perempuan di Indonesia.