Pihak Kementerian BUMN juga masih menunggu proses yang sedang dilakukan pihak internal Garuda untuk melakukan pengecekan lebih mendalam dan lebih menyeluruh.
Sehingga Arya Sinulingga belum dapat memastikan apakah ada penambahan nama dalam kasus ini.
"Yang pasti sampai hari ini auditnya masih AA belum ada yang lain," tutur Arya Sinulingga.
"Kita sambil menunggu juga proses yang teman-teman sedang lakukan di Garuda, terhadap audit lebih detail dan lebih komprehensif dengan kondisi ini."
"Nanti kita tunggu aja apakah ada nama-nama lain yang akan muncul."
Oleh karena itu, Kementerian BUMN akan terus berusaha memperbaiki jajaran komisaris lebih baik.
Agar komisaris mempunyai peran yang lebih besar untuk menerapkan good corporate governence (GCG) dalam setiap perusahaan BUMN hingga ke anak dan cucu perusahaan.
Arya Sinulingga juga mengatakan terkuaknya kasus ini agar menjadi peringatan untuk pihak BUMN lain.
Soal Penilaian Harian Beserta Kunci Jawaban Mapel Informatika Kelas 10 SMA/MA Materi Sistem Komputer
Latihan Soal & Jawaban PKN Kelas 1 SD Bab 2 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Aku Anak yang Patuh Aturan
Jangan sampai pihak komisaris terjadi kecolongan lagi sehingga perlu diterapkan audit yang baik dan benar.
"Dan kami akan tetap mendorong komisaris agar makin kuat, supaya mereka perannya makin besar untuk menerapkan GCG di perusahaan masing-masing," terang Arya Sinulingga.
"Ini juga warning bagi teman-teman yang lain di BUMN yakni kami harap betul semua komisaris bekerja dengan baik dan benar."
"Serta menerapkan audit terhadap perusahaan-perusahaan yang memang mereka pegang semualah."
Kementerian Keuangan, Sri Mulyani kemarin telah melakukan konfirmasi pada awak media mengenai skandal ditemukannya motor gede Harley Davidson ilegal dan sepeda merek Brompton di dalam pesawat Garuda.
Sri Mulyani menuturkan potensi kerugian yang dialami oleh negara mencapai Rp 532 juta hingga Rp 1,5 miliar.
(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)