"Pasti internasional akan tertawa melihat kita, kok di indonesia pemimpin penerbangannya bisa memasukan barang melanggar aturan," ujar Said Didu.
"Itukan pasti dari luar mengiranya garuda ini memalukan, dan secara bisnis itu fully regulated sekali pelanggaran gini maka poin nilainya turun," tuturnya.
Berkaca dari pengalamannya memantau BUMN, baru kali ini ia melihat ada kasus yang memalukan.
"Bisa saja nanti ada barang berbahaya masuk, dan sepanjang ini saya di BUMN sejak 2005 dan mengikuti terus baru kali ini (ada kasus penyelundupan Harley oleh pimpinan garuda)," terangnya.
Said juga menyoroti pihak bea cukai untuk lebih ketat mengawasi.
"Saya berharap juga bea cukai mengawasi hal-hal seperti ini karena beberapa tempat di daerah ini ada beberapa otoritas bebas bea," kata Said Didu.
"Jadi menurut saya Garuda ini perlu dijaga khusus juga," jelasnya.
Terakhir, Said Didu memberi komenter mengenai tugas seorang Menteri BUMN.
Menurutnya, ada lima poin penting agar tugas Menteri BUMN menjadi mudah.
Asal menempatkan orang yang baik duduk sebagai direksinya.
"Pekerjaan menteri BUMN ini sebenarnya mudah asal urut, satu menempatkan orang baik di BUMN," katanya.
"Kedua memberikan target kepada dia, ketiga melindungi dia dari intervensi non korporasi pihak-pihak tertentu, keempat berikan reward dan punishment, dan kelima marah-marah sedikit, itu saja pekerjaannya" ujarnya tegas.
Said pun menuturkan jika salah dalam menempatkan orang maka semuanya menjadi masalah.
Ia berkaca pada kepemimpinan sebelumnya oleh Rini Soemarno.