TRIBUNNEWS.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan akan terus mendalami kasus penyelundupan Harley Davidson di maskapai Garuda Indonesia.
"Saya akan ada rapat lagi dengan komisaris untuk mereview oknum-oknum lain yang masih terlibat disitu," ujarnya dilansir melalui YouTube Official iNews, Jumat (6/12/2019).
Menurut Erick, kasus tersebut yang terlibat bukan individu karena dari Dirut Garuda Indonesia ada kerjasama.
Ia juga kecewa karena pesawat yang dipakai masih milik negara.
"Dalam arti dari dirutnya ada kerjasama ini dan ini terus. Bukan individu, bahkan pesawatnya saja yang dipakai notabenya itu masih keuangan negara masuk ke hangar. Itu kan udah skenario," tegasnya.
Erick Thohir menegaskan jika loyalitas kepada negara untuk semua yang bekerja di BUMN, tidak bisa ditawar.
Baca Juga: Dirut Garuda Dicopot, Ketua Ikatan Awak Kabin Harapkan Pimpinan yang Berani Berantas Mafia
Ia juga berharap jajaran direksi BUMN dapat memberikan teladan yang baik untuk memajukan BUMN.
Hal tersebut ia ungkapkan melalui akun Instagramnya, @erickthohir pada Jumat (6/12/2019).
Melalui akunnya, Erick Thohir mengunggah video konferensi pers yang ia lakukan bersama Menkeu Sri Mulyani dalam memberikan penjelasan kronologi penyelundupan onderdil Harley di Maskapai Garuda GA 9721 Tipe Air Bus A300-900 Neo.
Jumpa pers tersebut digelar pada Kamis (5/12/2019) di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta.
Dalam caption postingannya, Menteri BUMN ini menuliskan :
Bagi saya loyalitas kepada negara untuk semua yang bekerja di BUMN, tidak bisa ditawar.
Saya berharap banyak kepada jajaran direksi BUMN dimanapun, untuk dapat memberi teladan yang baik kepada timnya masing masing untuk melaksanakan Good Corporate Governance. In sya Allah dengan Good Corporate Governance, BUMN bisa maju.
Baca Juga: IKAGI Bongkar Kebijakan Aneh Ari Askhara, Kirim Karangan Bunga: Tidak Butuh Direktur Kaleng-kaleng