News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

ProJo: Gagasan Pemilihan Presiden Kembali ke MPR Merampas Kedaulatan Rakyat

Penulis: Reza Deni
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi saat berkunjung ke Desa Siluman, Subang, Jawa Barat, Selasa (12/11/2019). Pada kunjungan tersebut Budi Arie hanya ingin mengecek keberadaan desa tersebut, Desa Siluman juga mendapatkan program dana desa yang diperuntukan membangun jalan dan infrastruktur. Desa ini sudah ada dan berdiri sejak 1908. Tribunnews/Jeprima

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pro Jokowi (ProJo), Budi Arie Setiadi mendukung pemilihan Presiden -Wakil Presiden dilakukan secara langsung.

Hal tersebut dikatakannya di depan para peserta Kongres II ProJo di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (7/12/2019).

Baca: Kata Budi Arie Setiadi ke Jokowi: Saya Maunya Posisi Wamenhan

"Gagasan atau keinginan sebagian pihak yang menginginkan Pemilu oleh lembaga tertinggi negara, betul-betul merampas kedaulatan rakyat," kata Budi Arie Setiadi.

Wamen PDTT itu mengatakan, siapapun yang menginginkan pemilu dilakukan lewat jalur lain, atau dipilih MPR RI, sama saja menghina Jokowi sebagai pemimpin rakyat.

"Dan menghina kita sebagai pejuangnya rakyat. Maka, kami mendukung penuh, pemilu 2024 dilakukan secara langsung oleh rakyat. Setuju tidak?" lanjut Budi.

Relawan ProJo pun kompak berteriak setuju, diikutk oleh tepuk tangan yang mengisk ruang kongres.

Seperti diketahui, Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj sebelumnya menyampaikan usulan agar pemilihan presiden dan wakil presiden kembali dilakukan oleh MPR.

Hal tersebut disampaikan oleh Said Aqil kepada pimpinan MPR di kantor PBNU, Jln Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2019).

Saiq Aqil mengatakan bahwa usulan tersebut merupakan usulan Munas NU 2012 di Pesantren Kempek, Cirebon, Jawa Barat.

"Tentang pemilihan presiden kembali ke MPR, itu keputusan Munas NU di Kempek Cirebon 2012," ujar Said Aqil di kantor PBNU, Jln Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2019).

Menurut Said Aqil, keputusan tersebut diambil melalui musyawarah para kiai NU.

Pertimbangan NU memberikan usulan itu karena besarnya biaya yang ditanggung akibat pemilihan presiden secara langsung terutama ongkos sosial.

Dirinya menyontohkan perselisihan yang terjadi saat Pilpres 2019 lalu.

Said Aqil mengatakan tidak seharusnya terjadi pertikaian seperti itu lagi.

"Kiai-kiai sepuh, waktu ada Kiai Sahal pas masih hidup, Kiai Mustofa Bisri, menimbang mudharat dan manfaat, pilpres langsung itu high cost, terutama cost sosial," tutur Said Aqil.

"Kemarin baru saja betapa keadaan kita mendidih, panas, sangat mengkhawatirkan. Ya untung gak ada apa-apa. Tapi apakah lima tahun harus kaya gitu?" tambah Said Aqil.

Menurutnya keputusan ini diambil demi persatuan bangsa.

Baca: Gibran Rakabuming Raka Mengaku Telah Selesaikan PR dari Megawati

Dirinya memastikan usulan NU tidak terkait dengan kepentingan politik.

"Itu suara-suara para kiai pesatren yang semua demi bangsa demi persatuan. Gak ada kepentingan politik praktis nggak," pungkas Said Aqil.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini