"Saya setuju kalau ini memang hak, setiap orang boleh dipilih masuk dalam pencalonan," katanya.
"Tapi kalau dia punya integritas, kapasitas, punya pengalaman, kemudian dia tidak menghalalkan segala cara dalam setiap konstetasi itu, saya kira silakan," jelas Pipin.
Sementara itu, Politisi PDI-P Deddy Sitorus membantah majunya Gibran dan Bobby sebagai dinasti politik.
Deddy Sitorus mengatakan, PDI-P bukanlah milik Jokowi, sehingga menurutnya Jokowi tidak bisa membangun dinasti politik.
"Tidaklah, kan PDI Perjuangan bukan kerajaannya Pak Jokowi bagaimana dia bisa membangun dinasti," ujar Deddy Sitorus.
Deddy mengatakan keinginan pencalonan Gibran dan Bobby tersebut bukan dari Presiden Jokowi.
Melainkan dari pihak Gibran dan Bobby sendiri yang ingin maju dalam dunia politik.
"Keinginan mencalonkan itu kan bukan dari Pak jokowi, tapi menantu dan anaknya, yang kata beliau (Jokowi) sudah punya feeling politik," jelas Deddy.
Sehingga politisi PDI-P ini menilai langkah dari Gibran dan Bobby itu diperbolehkan.
"Itu sah-sah saja kalau menurut saya," katanya.
Deddy mengatakan tidak tepat menyebut pencalonan keluarga Jokowi itu sebagai dinasti politik.
Menurutnya, demokrasi Indonesia saat ini berbeda dengan zaman order baru.
"Kita harus membedakan demokrasi sekarang dengan demokrasi orde baru," ujarnya.
Deddy menyampaikan, untuk mencalonkan diri dalam pemilihan kepala daerah ada mekanisme dari partai yang harus dilalui.