Paguyuban juga menilai, Gibran akan memberikan contoh yang tidak baik karena ia mengajak orang-orang untuk memilihnya, namun ia sendiri pernah Golput.
Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto meminta publik untuk tidak mempersoalkan majunya Gibran sebagai bakal calon Walikota Solo.
Menurutnya apa yang dilakukan Gibran adalah sesuatu yang wajar.
"Mas Gibran ini posisinya masih hanya anak presiden, nanti di lapangan di tunjukkan. Beliau punya kompetensi tidak?. Legalitas boleh didapat, namun komptensi harus ditampilkan," tegas ketua DPP PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto.
Bambang juga menyatakan, seandainya Gibran pada realitanya tidak mampu membuktikan kompetensinya, publik akan menetawakannya.
"Kalau tidak mampu? pasti ditertawakan. Publik punya ukuran. Dulu Pak Jokowi sebelum menjadi Presiden banyak yang menertawakan," imbuhnya.
Bambang turut menceritakan, saat Jokowi menjabat sebagai Walikota, Jokowi banyak ditertawakan.
Jokowi saat memimpin Kota Solo banyak diremehkan karena hanya memimpin kota yang seukuran kecamatan.
Dan ketika realitanya Jokowi berhasil menjadi Presiden, Jokowi berhasil dicintai oleh rakyat Indonesia.
(Tribunnews.com/Muhammad Nur Wahid Rizqy)