7. Bunuh dan cor jasad ayahnya di lantai musala
Niatan jahat Bahar ini dipicu sakit hati kepada Surono yang hanya memberinya uang sedikit dari hasil penjualan kopi serta tudingan sang ayah berselingkuh dengan wanita lain.
Pada Maret 2019 Bahar pulang ke rumah dan mendatangi Surono yang sedang tidur di kamar depan rumah bagian barat.
Saat Surono tidur itulah, Bahar memukulnya memakai linggis.
Wajah bagian kiri Surono mengalami luka parah, dan terjadi pendarahan hebat.
Surono tewas akibat pukulan linggis itu. Bahar bersama Busani kemudian menggotong mayat Surono ke belakang rumah itu.
Kemudian Bahar dan sang ibu Busani gotong jenazah Surono.
Di belakang rumah hanya ada bangunan semi permanen, dan lahan kosong.
Bahar menggali tanah di bangunan semi permanen itu. Dia pun memasukkan tubuh ayahnya ke liang itu.
Dia menempatkan linggis di bawah jasad ayahnya. Surono terkubur bersama baju dan sarungnya.
Setelah itu, Bahar menimbun tubuh ayahnya memakai semen yang telah dicampur air hingga lubang itu tertutup.
Selang beberapa hari, Busani mengabari Bahar kalau lubang yang dibuatnya merenggang.
Bahar kemudian meminta sang ibu kembali menguruk lubang penguburan Surono memakai semen dicampur air.
Beberapa hari kemudian, Bahar pulang. Dia pun kembali menutup lubang itu dan diubah menjadi musala berkeramik.
Kasus pembunuhan terbongkar saat Bahar mengarang cerita pada awal November 2019.