Yosephine menjelaskan kronologi bermula ketika terdapat penerbangan di Osaka, Jepang.
Oknum tersebut mengaku sakit ketika berada di hotel.
Ia pun meminta penanggung jawab Osaka untuk datang ke hotel dan mengantarnya ke rumah sakit.
"(Namun) penanggung jawab di Osaka tidak mau datang ke hotel untuk mengantar ke rumah sakit," ucapnya.
Yosephine menyebut harusnya dokter yang datang ke hotel untuk memeriksa.
"Seharusnya cuma telfon saja, baru penanggung jawab mengutus dokter untuk memeriksa di hotel," ucapnya.
Namun, berselang beberapa saat, penanggung jawab tersebut datang ke rumah sakit membawakan oknum tersebut sejumlah uang tunai.
Diduga, uang tunai tersebut merupakan instruksi dari Ari Ashkara.
"Mungkin penanggung jawab Osaka tersebut ditelfon AA, lalu datang ke hotel membawa uang cash, lalu si oknum tersebut marah."
"Dia bilang, kata-kata dari temen-temen, 'nanti bapak saya pindahkan ke Lannggur yang tidak ada sinyal ya bapak, bapak belum tau siapa saya'," ujar Yosephine.
Yosephine menyebut sebelumnya tidak pernah ada kejadian pramugari yang sakit dibawakan uang tunai.
"Dimana-mana dibawain dokter. Kalau dokter tidak bisa hadir maka penanggung jawab daerah membawa pramugari ke rumah sakit terdekat," ujarnya.
Penanggung Jawab Dipindah
Setelah kejadian tersebut, penanggung jawab di Osaka dicopot dari jabatannya.
Ia kemudian dipulangkan untuk dipindah ke Jakarta.
"Sekarang infonya (jadi) OB di Jakarta," kata Yosephine.
(TRIBUNNEWS.COM/Wahyu Gilang Putranto)