TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf Khusus Presiden Aminuddin Maruf berkesempatan diajak dalam agenda kunjungan kerja (Kunker) Presiden Jokowi ke Karawang, Jawa Barat pada Kamis (12/12/2019) kemarin.
Kesempatan kemarin merupakan perdana dan dia mengaku sangat antusias bisa mendampingi sekaligus belajar langsung dengan Presiden Jokowi.
"Pertama tentu saya sangat antusias. Selain karena kunker pertama, ditambah daerah yang dikunjungi, daerah asal saya, Karawang. Jadi spesialnya dobel," ucap Aminuddin dalam keterangannya, Jumat (13/12/2019).
Baca: Jokowi Dukung Penggantian Ujian Nasional 2021, Sebut Sasaran Program Asesmen adalah Sekolah dan Guru
Hal lainnya, Aminuddin merasakan adanya sikap optimisme dan egaliter yang luar biasa dari Presiden Jokowi.
Sikap optimisme ini terlihat jelas dari setiap kalimat yang disampaikan baik saat memberikan sambutan atau menjawab pertanyaan dari wartawan.
"Kelegaliteran dan kerja keras presiden jelas terlihat dari rute yang diambil setelah mengunjungi pabrik Isuzu untuk melepas ekspor perdana Isuzu Traga menuju rumah makan," ungkapnya.
Baca: Tanggapi Gibran Maju Jadi Bakal Wali Kota Solo, Jokowi: Ini Kompetisi Bukan Penunjukan
"Presiden memilih jalur yang melewati pemukiman padat penduduk menyusuri sungai untuk melihat rakyatnya ‎dengan sesekali berhenti untuk menyapa dan memberikan buku kepada anak sekolah yang begitu antusias menunggu ingin melihat pimpinan negaranya. Padahal saya tahu ada jalur yang jauh lebih cepat bisa ditempuh melewati jalan tol," paparnya lagi.
Pelajaran lainnya, Aminuddin ‎berkesempatan juga berdiskusi dengan beberapa orang rombongan yang kebetulan semobil di dalam perjalanan, baik itu sekedar berkenalan maupun diskusi persoalan-persoalan yang lebih dalam.
"Ada Pak Moeldoko, Pak Basuki Menteri PUPR, Mas Wisnutama, Gubernur Jabar, Kapolda Jabar, Bupati Karawang, Dan Paspampres, Sesmilpres, Kasetpres," imbuhnya.
Terakhir Aminuddin mengaku sangat gembira mendapat pembelajaran dari menemani kunker presiden. Dimana bangsa ini tidak hanya sekedar harus berjalan maju, tetapi butuh lari cepat untuk mengejar ketertinggalan baik di bidang infrastruktur maupun kualitas SDM.