TRIBUNNEWS.COM - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengingatkan para nelayan untuk akan kerugian yang didapat apabila melakukan ekspor benih lobster.
Hal ini berkaitan dengan wacana pembebasan ekspor benih lobster oleh suksesornya, Edhy Prabowo.
Melalui sebuah postingan video di Twitter @susipudjiastuti, Susi menyebut lobster memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
"Lobster yg bernilai ekonomi tinggi tidak boleh punah, hanya karena ketamakan kita untuk menual bibitnya; dengan harga seperseratusnyapun tidak.
Astagfirulah .. karunia Tuhan tidak boleh kita kufur akan nikmat dr Nya," tulisnya.
Sementara itu dalam video tersebut, Susi sedang akan mengonsumsi lobster saat makan malam di Pangandaran, Selasa (10/12/2019) lalu.
"Malam ini saya makan di Pangandaran dengan lobster. Satu ekor lobster beratnya kurang lebih 400-500 gram. Lobster yang begini harganya 600-800 ribu," ujarnya.
Ia mengungkapkan perhitungan harga lobster yang dijual dengan harga murah akan sangat merugikan para nelayan.
"Berarti satu ekor lobster ini 400 ribu, bibitnya diambil dan dijual hanya dengan 30 ribu saja."
Berapa rugi kita, apalagi kalau lobsternya berjenis mutiara."
"Dimana satu kilo lobster mutiara 4-5 juta, satu ekor 400 gram sudah 1 juta rupiah. Kita jual ke Vietnam hanya dengan harga 100 ribu atau 300 ribu," ucap Susi dalam video tersebut.
Susi menekankan para nelayan agar berpikir sejauh itu agar tidak mengalami kerugian.
"Nelayan tidak boleh bodo dan kita akan dirugikan bila itu dibiarkan," ucapnya.
Lebih Mahal dari Harley
Sementara itu melalui cuitan lainnya, Susi menyebut harga satu backpack bibit lobster sama dengan dua motor Harley Davidson.