TRIBUNNEWS.COM - Mantan Wakil Gubernur DKI, Sandiaga Uno menanggapi video viral pegawai honorer masuk got di kelurahan Jelambar, Jakarta Barat.
Sebelumnya diberitakan pegawai honorer ini masuk got untuk memperpanjang masa kontrak.
Menurut Sandiaga Uno, pasti ada pertimbangan yang mengharuskan pegawai honorer ini masuk got.
Tapi ia menyarankan untuk menggunakan cara lain yang lebih efektif.
"Kalau saya melihat tanpa ada alasannya kenapa dia nyebur kali kok kayaknya ada lebih banyak cara lain yang lebih efektif untuk mengajak mereka berdisiplin," ujarnya dilansir melalui YouTube Kompas TV, Senin (16/12/2019).
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Barat, Rustam Effendi angkat bicara terkait video viral tersebut.
Ia mengatakan kasus ini telah ditangani dan diperiksa oleh Inspektorat dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta.
Hingga saat ini ia belum menerima hasil pemeriksaan dari Inspektorat.
"Hasil pemeriksaan Inspektorat belum saya terima kemungkinan besok atau lusa akan kita terima. Kita lihat nanti hasil pemeriksaannya , siapa yang salah, salahnya dimana," ungkap Rustam Effendi.
Ketika ditanya mengenai kabar dicopotnya Lurah Jelambar, Wali Kota Jakarta Barat mengatakan jika Lurah Jelambar belum dicopot karena masih menunggu hasil pemeriksaan.
Ia menambahkan jika hasil pemerikasaan sudah keluar akan ada sanksi bagi yang bersalah.
"Yang diperiksa, sekertaris kelurahan, lurah, kepala seksi yang bertanggungjawab perpanjangan Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU)," ungkapnya.
Dikutip dari WartaKota.com, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta sedang memeriksa Lurah Jelambar, Agung Triatmojo beserta jajarannya karena diduga melanggar Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Hukum Disiplin PNS.
Pemeriksaan itu berkaitan dengan viralnya video yang menayangkan belasan pegawai honorer di wilayah setempat masuk got berisi air keruh sebagai syarat perpanjangan kontrak di tahun 2020 mendatang.