TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan hal penting dalam pembangunan ibu kota negara yang baru.
Terkait hal itu, Jokowi menegaskan pembangunan ibu kota baru harus tetap memperhatikan lingkungan yang ada.
"Oleh sebab itu, nanti yang dibangun pertama kali adalah kebun bibit, nursery seluas kurang lebih 100 hektare," kata Jokowi yang Tribunnews kutip melalui tayangan YouTube Kompas TV, Kamis (19/12/2019).
Kebun seluas 100 hektare nantinya akan memuat jutaan bibit.
Jokowi mengatakan, hal tersebut merupakan bukti untuk memperbaiki lingkungan yang ada di sekitar ibu kota negara yang baru.
Saat ini cetak biru gagasan ibu kota baru sudah rampung.
Baca: Aksi Menteri Basuki jadi Sorotan Saat Kunjungi Perbatasan RI-Malaysia Bareng Jokowi
Pada Juni 2020 mendatang akan langsung dilakukan pembersihan lahan dan pembangunan insfrastruktur dasar.
Transportasi, air bersih, listrik dan klaster pemerintah ditargetkan akan rampung di 2023 mendatang.
Anggota Komisi II DPR RI Menanggapi Pemindahan Ibu Kota
Anggota Komisi II DPR RI, Sodik Mudjahid mengatakan hingga saat ini DPR belum membentuk Panitia Kerja (Panja) RUU Ibu Kota Baru.
Karenanya pada awal tahun depan regulasi pemindahan ibu kita belum dibahas.
Anggota Komisi II DPR RI, Sodik Mudjahid mengatakan hingga saat ini DPR belum membentuk Panitia Kerja (Panja) RUU Ibu Kota Baru.
Karenanya pada awal tahun depan regulasi pemindahan ibu kita belum dibahas.
Diwartakan Tribunnews sebelumnya, menurut Sodik, DPR mendukung karena Panja RUU yang lainnya juga terkait dengan pemindahan Ibu Kota.
Baca: Dewan Pengawas KPK Dilantik Presiden Jokowi Siang Ini, Bersamaan Lantik 5 Pimpinan KPK Baru