Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto menyempatkan diri mengunjungi patung Jenderal Soedirman saat melakukan lawatan ke Jepang, Jumat (20/12/2019).
Prabowo Subianto berdiam sejenak di depan patung Jenderal Soedirman yang berada di halaman kompleks kantor Kementerian Pertahanan Jepang di Ichigaya, Tokyo, sekitar pukul 15.45 waktu Jepang.
"Menteri menyampaikan rasa terima kasihnya dapat diterima dan berkunjung ke Kemenhan Jepang serta melihat langsung patung Jenderal Soedirman tersebut," kata sumber Tribunnews.com, Minggu (22/12/2019).
Patung Jenderal Soedirman tersebut diresmikan tahun 2015 dan satu-satunya patung dari negara luar Jepang yang ada di kompleks Kementerian Pertahanan Jepang hingga kini.
Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto melakukan kunjungan kehormatan kepada Menteri Pertahanan Jepang, Taro Kono, Jumat (20/12/2019) di kantor Kementerian Pertahanan Jepang, Ichigaya, Tokyo.
Kunjungan tersebut dalam rangka mempererat dan meningkatkan kerjasama pertahanan Indonesia dan Jepang yang sudah terjalin baik selama ini.
Tiba di kantor Kemhan Jepang, Prabowo Subianto disambut Menhan Jepang dengan Upacara Jajar Kehormatan.
Baca: 12 dari 1.120 Tengkorak Korban Perang Dunia II Jepang Ditemukan di Indonesia
Keberadaan Patung Jenderal Sudirman tersebut menjadi simbol eratnya hubungan kerjasama Indonesia dan Jepang terutama di bidang pertahanan.
Dalam kunjungan tersebut Menhan RI dan Menhan Jepang melakukan pertemuan bilateral guna membahas peningkatan kerjasama pertahanan kedua negara yang lebih konkret dan saling menguntungkan.
Baca: Hotel Mewah Awashima di Jepang Bangkrut, Banyak Properti Hotel Ditawarkan kepada Pengusaha Indonesia
Lebih lanjut Menhan RI mengatakan, Jepang merupakan negara yang sangat dekat dan penting bagi Indonesia, karena Jepang telah banyak terlibat dalam pembangunan Indonesia selama ini.
“Indonesia sangat berharap kerjasama pertahanan yang lebih riil dimasa yang akan datang, karena Jepang adalah sahabat kuat dan penting bagi Indonesia selama ini”, kata Prabowo dalam situs Kemenhan RI.
Postur pertahanan Indonesia adalah postur pertahanan defensif yang berdasar kepada pertahanan teritorial.
Hal inilah yang mendasari keinginan Indonesia untuk membangun kerjasama pertahanan dengan negara-negara lain di kawasan, termasuk dengan Jepang.
Menhan RI menyampaikan, 20 tahun lalu bertemu dengan Menhan saat itu dan merintis pengiriman Kadet Akademi Militer Indonesia untuk belajar di National Defence Academy (NDA) Jepang.
Menhan RI menyampaikan sangat puas, karena para lulusan NDA Jepang telah menunjukkan kinerja yang sangat baik dalam kedinasan di TNI.
Baca: Lebih dari Sepertiga Anggaran Jepang Tahun 2020 Dialokasikan untuk Kesejahteraan Sosial
Sementara itu, Menhan Jepang menyampaikan keinginannya untuk melanjutkan dan meningkatkan kerjasama pertahanan antara Jepang dengan negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia.
Jepang ingin mendorong kerjasama praktis seperti latihan bersama, kerjasama peralatan pertahanan, dan kerjasama lainnya di bidang pertahanan.
Menhan Jepang menyampaikan, Jepang menghargai kepempimpinan Indonesia dalam memformulasikan pandangan ASEAN dalam konsep Indo Pasifik dan mengungkapkan kemungkinan sinergitas antara Jepang dengan negara-negara ASEAN dalam kesamaan konsep free and open Indo Pasifik dan Asean Outlook.
Baca: Mulai Tahun 2020 Kementerian Lingkungan Hidup Jepang Terapkan Aturan Kantong Plastik Berbayar
Jepang juga sangat mengerti bahwa saat ini Indonesia terus berusaha untuk meningkatkan kemampuan dalam disaster response dan memperkuat pertahanan pulau-pulau terluar seperti penguatan pertahanan di Pulau Natuna.
Indonesia dan Jepang memiliki kesamaan sebagai negara maritim dengan banyak potensi terjadinya bencana alam.
Untuk itu, Jepang telah berbagi segala pengalaman dan keahlian di bidang penanggulangan bencana, melalui berbagi program seperti kebijakan, dialog dan kerjasama antar Angkatan Bersenjata kedua negara.
Jepang dan Indonesia telah melaksanakan kerjasama pertahanan khususnya dalam program-program HA/DR (Humanitarian Assistance and Disaster Relief) antara lain dengan memulai seminar HA/DR di Jakarta pada November 2019.
Program tersebut direncanakan akan dilaksanakan untuk tiga tahun kedepan.
Selain itu, pada Februari 2020, Jepang telah merencanakan mengundang perwira-perwira TNI dalam Seminar di JGSDF Northern Army dalam latihan penanganan bencana khususnya latihan antara JSDF (The Japan Self-Defense Forces) dengan tentara Amerika Serikat.
Dengan even tersebut diharapkan dapat memberi gambaran hal yang bisa dilaksanakan TNI dan JSDF dalam penanganan bencana.
“Jepang terus berupaya bertukar pikiran untuk mewujudkan kerjasama dengan Indonesia ke arah yang lebih konkret," ungkap Menteri Kono.