News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wawancara Khusus

'Sulit Baca Gerak Bibir Pak Jokowi'

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Staf Khusus Presidenan Bidang Sosial Angkie Yudistia saat berpose usai wawancara khusus dengan Tribun Network di Thisabel Head Office, Jakarta Pusat, Senin (23/12/2019). Angkie Yudistia berbagi pengalaman dengan Tribunnews mengenai pengalamannya menjabat sebagai Staf Khusus Presiden. Tribunnews/Jeprima

Seleksinya seperti apa?

Seleksinya itu saat kita pertama kali masuk kita bertemu dengan staf khusus yang lain, staf khusus senior. Pak Pratikno sebagai menteri sekretaris negara.

Ada banyak pertanyaan-pertanyaan, ya itu tadi, seperti apa yang sedang Anda lakukan, kenapa melakukan hal ini. Kita mungkin mencoba untuk bersinergi dengan pemerintah karena kita kan independen, ya.

Berapa orang yang mengikuti seleksi menjadi staf khusus presiden?

Itu dibagi pagi dan siang. Saya siang, ada tujuh orang. Tapi yang pagi ada lagi. Kita malah tidak di satu grup, mereka ada yang sesi pagi. Satu grup saya hanya Belva. Walaupun mereka sudah selesai, kita sempat makan siang bareng.

Kenapa kita cepat banget akrab, karena kita dipertemukan saat makan siang itu di tempat yang sama. Kita punya misi yang sama.

Misi yang sama itu adalah kita memang menginisiasi misi kita untuk membuat Indonesia lebih baik, kita ingin berdedikasi sebagai warga negara. Walaupun tanpa dukungan pemerintah saat kita independen.

Sehingga kita merasa bahwa seritme dengan program-programnya walaupun berbeda karena ada yang fintech, toleransi, inovasi, disabilitas, Papua, kreatif, santri, tapi karena kita biasa bekerja dengan target, kita biasa bekerja dengan misi, biasa bekerja dengan riset, jadi alur pekerjaan kita sama.

Seberapa akrab Anda dengan Presiden Jokowi?

Sebelum sebagai staf khusus saya baru pertama kali bertemu dengan Pak Jokowi. Saya termasuk kaku karena pertama kali bertemu presiden.

Tapi pertama kali ketemu Pak Jokowi, kita mengira akan kaku, tapi ternyata asyik karena kita sambil makan bakso. Sambil makan bakso dengan piring yang bertuliskan "Istana Kenegaraan" kita sudah terlalu fokus dengan piring-piringnya. Terus akhirnya kita mengobrol biasa. Waktu itu pertama kali ke istana.

Bagaimana sosok Presiden Jokowi di mata Anda?

Saat kita meeting pertama dan kunjungan pertama, Pak Jokowi itu humble karena di saat ada isu yang terjadi di antara kita Pak Presiden tidak pernah men-judge atau mengarahkan.

Justru Pak Presiden bilang sama kita jangan pernah kapok dengan pekerjaan yang kita lakukan. Jadi lanjutkan saja. Aku yang pertama kali mendapat arahan yang seperti itu. Saya merasa terkesima, kita jadi merasa ketika kita melakukan kesalahan adalah di mana kita jadi belajar.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini