TRIBUNNEWS.COM - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga menyampaikan alasan terkait pemilihan Zulkifli Zaini menjadi Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Zulkifli Zaini secara resmi ditunjuk oleh Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Direktur Utama PLN yang baru, pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Senin (23/12/2019).
Pemilihan Direktur Utama PLN ini sesuai dengan keputusan dari Tim Penilai Akhir termasuk dengan Presiden Jokowi di dalamnya.
Penunjukan Zulkifli menjadi Dirut PLN itu menurut Arya, karena dinilai mempunyai kemampuan bidang manajemen keuangan.
"Pak Zulkifli ini kan ahli di bidang manajemen keuangan," ujar Arya Sinulingga di Kementerian BUMN, Senin (23/12/2019), dikutip dari YouTube Kompas TV.
Menurut Arya Sinulingga, Zulkifli Zaini dinilai bisa memperkuat cash flow dan menurunkan biaya listrik dari PLN.
"Kebutuhan PLN ini akan kita lihat, karena dia akan ekspan untuk memperkuat distribusi, ini artinya cash flow-nya harus kuat juga," ungkapnya.
"Juga untuk menurunkan biaya listrik," lanjut Arya.
Sehingga, ia menyatakan pemilihan Zulkifli Zaini sebagai Direktur Utama PLN akan memberi pengaruh yang kuat dalam upaya penurunan biaya listrik PLN.
"Di sini mau enggak mau memang harus ahli keuangan, yang memang pengaruh kuat untuk menurunkan biaya itu kita lihat," jelas Arya.
Sebelumnya, dikabarkan posisi Direktur Utama PLN akan ditempati oleh Rudiantara.
Namun, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga membantah BUMN pernah menyampaikan Rudiantara bakal memimpin PLN.
Arya berujar, sebelumnya Kementerian BUMN hanya mengatakan Rudiantara menjadi salah satu kandidatnya.
"Sejak awal kami tidak pernah mengatakan itu, kami mengatakan bahwa Pak Rudiantara salah satu kandidat tiga orang nama itu," kata Arya Sinulingga.