Kompetisi ya sekitar tiga minggu, jadi kompetisi itu istilahnya difast track, otaknya diperas lebih cepat. Waktunya dibuat lebih challenging, lebih ditantang, dan kita dipaksa bekerja lebih keras saja.
Memang kompetisi-kompetisi kebetulan ya kami cukup terlatih untuk mengerjakan kompetisi, dan format perusahaan yang dulu saya bekerja itu memang formatnya multidisiplinary.
Siapa yang berperan paling krusial dalam desain IKN Nagara Rimba Nusa ini?
Memang kapasitas untuk melihat dari kejauhan untuk melihat ahli transport bicara apa, infra ngomong apa, overspace bicara apa, karena biasanya setiap speasialis itu melihatnya kacamata kuda, karena di sekolahnya seperti itu.
Mungkin urban designer jadi salah satu yang quality yang memang harus membaca semua bidang yang jadi istilahnya dirigennya begitu, mengomandokan dan mengokestrasi itu adalah urban designer, karena kita yang akan bisa melihat kalau ini dicampur dengan ini jadinya ini.
Jadi ya mungkin dalam hal ini saya dan satu orang lagi rekan saya namanya Arjuna juga sama-sama urban designer.
Sebelumnya apakah Anda sempat ke sana untuk observasi begitu?
Saya sudah sempat lihat daerah Balikpapan dan Samarinda. Rekan saya kemudian yang mengikuti survei. Diundang ya, ada sekitar 80 peserta yang mendaftar.Jadi mereka dikasih kesempatan untuk melihat ke lokasi. Jalan ke sana menggunakan boat, kemudian naik mobil, lalu kita lihat-lihat ke bukit dan sebagainya. Dari hasil pemantauan teman-teman saya ini bilang, yang ini bagus yang itu bagus juga.
Apakah perjalanan ke sana juga lewat udara?
Tidak, kita lewat darat
Berapa lama di sana?
Di sana satu hari semua ya, sempat dari pagi, kemudian datang sore lalu sampai satu hari besoknya pulang.
Apakah yang Anda buat ini dijamin akan diekskusi oleh pemerintah?
Sebetulnya kan tidak berarti langsung ya. Kalau dari statement pak Menteri PUPR Basuki Hadimuljono tidak berarti ini langsung serta merta dipakai.