Kejadian bermula saat ada pengaduan dari beberapa penumpang yang merasa tidak nyaman dengan perilaku sekelompok penumpang yang berjumlah sekitar 25 orang tersebut.
"Dalam aduannya, mereka dianggap mengganggu ketertiban dan berjalan mondar-mandir di kereta," jelas Eva.
Menanggapi pengaduan tersebut, petugas Polsuska pun langsung menuju tempat aduan.
Petuga kemudian menegur mereka secara baik-baik.
Akan tetapi respon rombongan tersebut tidak kooperatif, bahkan menantang petugas.
"Kami mendapatkan pengaduan dari beberapa penumpang, kemudian saat mereka diimbau, mereka sangat tidak kooperatif," terang Eva.
"Untuk itu petugas bertindak untuk menertibkan, tidak ada pemukulan," tegasnya.
Terkait isu penodongan pistol, Eva menyampaikan, Polsuska saat itu mengeluarkan senjata kejut, bukan pistol, untuk pengamanan diri.
Pasalnya, jumlah rombongan tersebut cukup banyak.
Tindakan tersebut juga dilakukan untuk berjaga-jaga dari kemungkinan alat itu direbut atau disalahgunakan.
Pada akhirnya, petugas Polsuska bertindak tegas dengan menurunkan beberapa penumpang yang membuat kegaduhan di Stasiun Karangantu.
Setelah itu, perjalanan KA kembali dilanjutkan.
"PT KAI DAOP 1 Jakarta berharap agar para penumpang senantiasa menjaga ketertiban selama dalam perjalanan sehingga tidak menggangu kenyamanan penumpang lainnya," tutur Eva.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)