Saat hendak dipindahkan, keduanya mengenakan seragam tahanan warna oranye dengan tangan terborgol.
Saat menuju kendaraan polisi, satu pelaku yakni RB berteriak dengan mengatakan bahwa Novel Baswedan seorang penghianat.
"Tolong dicatat! Saya nggak suka sama Novel karena dia pengkhianat," ujar RB dikutip Tribunnews dari YouTube KompasTV, Sabtu (28/12/2019).
Namun, setibanya di Kantor Bareskrim Polri dua tersangka penyerang Bovel Baswedan menolak menjawab pertanyaan dari wartawan soal alasan melakukan penyerangan terhadap Novel Baswedan.
Kedua pelaku tersebut berperan sebagai sopir dan eksekutor yang menyiramkan air keras ke muka Novel Baswedan pada 11 April 2017 silam.
Hingga saat ini, polisi mengaku masih mendalami motif kedua pelaku melakukan penyerangan terhadap Novel Baswedan.
Polisi akan menahan dua tersangka tersebut selama dua puluh hari ke depan.
"Pelaku yang diduga melakukan penyiraman terhadap Novel, setelah dilakukan pemeriksaan, dibawa ke Bareskrim Polri," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Argo Yuwono.
"Dan mulai hari ini juga, tersangka sudah dilakukan penahanan, kita tahan 20 hari ke depan," tambahnya.
Komentar Fadli Zon
Sementara itu, kasus Novel Baswedan dikomentari Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
Seusai penetapan tersangka, Fadli Zon menilai ada faktor penghambat yang menutupi kasus Novel Baswedan.
Dilansir Kompas.com, karena hal itu, Fadli Zon menyebut kasus Novel Baswedan menjadi lama diungkap.
"Memang ada faktor-faktor menghambat sehingga tidak terungkap atau ada oknum-oknum yang menutupi sehingga tidak terungkap. Saya kira kasus ini adalah PR besar yang harus segera dituntaskan," kata Fadli di Restoran Raden Bahari, Jakarta, Jumat (27/12/2019).