Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Perwakilan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPP LDII) meminta semua pihak terlibat aktif mengatasi tantangan di abad 21 dengan cara abad 21.
"Dalam menghadapi disrupsi akibat pesatnya perkembangan teknologi, pemerintah Indonesia berupaya mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)," ujar Ketua DPP LDII Prasetyo Sunaryo dalam acara konferensi pers bertajuk 'Refleksi Akhir Tahun LDII' di Kantor DPP LDII, Senin (30/12/2019).
Dia mengatakan, SDM Indonesia harus memiliki memiliki kemampuan dan keahlian yang sesuai dengan perkembangan zaman. Karena itu, LDII mendorong perlunya peningkatan kualitas SDM berciri ke-Indonesiaan.
“Dulu saat Nabi Adam diturunkan Allah untuk menebus dosanya ke bumi, ia dilengkapi dengan ekosistem agar bisa hidup. Kita sebagai bangsa Indonesia ditempatkan dengan tiga ciri, yaitu negeri vulkanik, negeri tropis, dan negeri kelautan,” ujar Prasetyo.
Baca: Kata-kata Mutiara Selamat Tahun Baru 2020, Cocok untuk Update Status FB, WhatsApp, Twitter dan IG
Baca: Dikabarkan Sudah Deal dengan Bhayangkara FC, Makan Konate Batal Merapat, Faktor Persib Bandung?
Dia menegaskan, kualitas SDM Indonesia yang harus dipersiapkan menghadapi tantangan abad 21 harus bisa mengurus tiga hal.
Pertama, mampu menggali aset negara vulkanik dikarenakan Indonesia memiliki bentang alam dengan 68 gunung berapi aktif, kaya akan sumber daya mineral.
Kedua, Indonesia sebagai negara tropis yang dikaruniai keanekaragaman hayati yang tinggi, maka harus memiliki SDM yang mampu mengolah segala sumber daya tersebut.
"Contohnya dalam dunia pengobatan. Saat ini Indonesia bahan baku obatnya masih 90 persen impor. Padahal, sejak era Kerajaan Majapahit, ilmu pengobatan sudah memanfaatkan tumbuhan herbal," dia menganalogikan.
Baca: Ini Kiat LDII Menjaga Kesucian Tempat Ibadah
Ketiga, SDM Indonesia harus mengelola sumber daya kelautan karena Indonesia adalah negara maritim. Tidak hanya potensi kekayaan ikan dan sumber daya pesisir tetapi juga energi minyak dan gasnya serta sektor transportasi kelautan.
“Abad 21 menuntut setiap bangsa mampu berinovasi untuk menyelesaikan persoalannya masing-masing di abad 21 dengan ciri masing-masing persoalannya. Maka persoalan Indonesia abad 21 harus diselesaikan dengan cara-cara abad 21,” ujarnya.
Prasetyo Sunaryo mencontohkan, terkait hal yang berhubungan dunia pertanian untuk memenuhi tuntutan kebutuhan pangan, maka harus dikembangkan pertanian abad 21.
Begitu pula di teknologi transportasi, untuk tantangan abad 21 SDM Indonesia harus menguasai teknologi mobil listrik dengan segenap infrastruktur pendukungnya yang harus disiapkan.