Seusai berdialog dengan operator tersebut, Jokowi menuju sebuah rumah pompa di Waduk Pluit.
Di lokasi tersebut presiden juga kembali berdialog dengan petugas.
Diketahui Jokowi berada di kawasan Waduk Pluit selama 20 menit.
Jokowi dikabarkan meninggalkan Waduk Pluit pada pukul 09.15 WIB.
Tanggapan Menteri PUPR
Sementara itu, sidak Presiden Jokowi dinilai tepat oleh Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.
Basuki menilai Waduk Pluit berfungsi sebagai penampung sementara air yang masuk di Jakarta.
Maka dari itu, peralatan dan Waduk Pluit tersebut harus mampu bekerja secara optimal.
“Presiden tentunya ingin memastikan Waduk Pluit yang berfungsi sebagai tampungan sementara (polder) yang masuk dari Kali Cideng (termasuk Kali Pakin dan Kali Jelangkeng), anak Kali Ciliwung (Kali Besar) dan saluran drainase sekitarnya dapat beroperasi dengan normal,” ucap Basuki.
Untuk diketahui, Waduk Pluit dilengkapi dengan pompa yang berfungsi untuk mengalirkan air dari Waduk Pluit menuju laut di saat banjir.
Basuki menyebutkan tampungan Waduk Pluit adalah 3,29 juta meter kubik yang dilengkapi dengan tiga rumah pompa berkapasitas total 49 meter kubik per detik.
“Daerah yang dilayani Waduk Pluit seluas 2.080 hektare, termasuk di dalamnya pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan (Monas, Pasar Baru, Mangga Dua, Duri, Kota, dll). Waduk Pluit menjadi bagian sistem tata air pada kawasan sekitar Istana,” ucap Basuki.
Bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di wilayah Jabodetabek di awal tahun 2020 telah mengakibatkan 409 ribu warga terdampak.
Berdasar data yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Kamis (2/1/2020) pukul 22.00 WIB, warga Kota Bekasi menjadi yang paling banyak terdampak dengan total 366.274 jiwa.