Sementara pada pagi hingga menjelang siang, cuaca masih tergolong aman, "Tapi kalau sudah menjelang gelap itu biasanya intensitasnya meningkat,".
Dalam paparannya terkait prakiraan tersebut, wilayah lainnya di pulau Jawa selain Jabodetabek juga berpotensi dilintasi cold surge.
"Nah jadi untuk wilayah (lintasan) tadi Sumatra Barat, Sumatra Selatan Lampung kemudian sampai Jabotabek dan Jawa. Ini Jawa ya, tidak hanya Jabotabek, jadi DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur itu juga potensi," papar Dwikorita.
Selanjutnya, setelah tanggal 11 hingga 15 Januari, diprakirakan pergerakannya masuk ke Kalimantan Barat, "Ini terus bergerak ke arah Timur melewati bagian Selatan lalu ke Kalimantan bagian Timur, akhirnya mampir di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara,".
Dwikorita menuturkan cold surge ini diprakirakan akan mulai masuk ke Samudera Pasifik pada 15 Januari 2020.
Sehingga ia berharap masyarakat serta pemerintah daerah yang dilintasi cold surge ini bersiap untuk menghadapi intensitas curah hujan yang cukup tinggi pada tanggal yang ia sebutkan itu.
"Ini mereka (cold surge) berjalan terus, pengaruhnya tanggal 11 sampai 15, itu intensitas tinggi di zona-zona tersebut. Dan 15 (Januari) itu sudah mulai luluh, dan mereka menuju ke Samudera Pasifik," pungkas Dwikorita.