News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Banjir dan Longsor

Ketika Jokowi dan Kepala BNPB Bicarakan Solusi Longsor di Kabin Helikopter Kepresidenan

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi) di dalam kabin helikopter kepresidenan ketika hendak mendatangi lokasi longsor di Kecamatan Sukajaya, Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/1/2020).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keheningan terjadi di dalam kabin helikopter kepresidenan yang ditumpangi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Selain Jokowi, di dalam helikopter tersebut turut ikut Kepala BNPB Doni Monardo, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Keheningan terjadi setelah helikopter gagal mendarat di landasan Helipad Kecamatan Sukajaya, Bogor, Jawa Barat, akibat cuaca buruk, Minggu (5/1/2020).

Baca: Ketika Staf Khusus Jokowi Mendengar Keluh Kesah Korban Longsor di Sukajaya Bogor

Mereka tampak kecewa karena tidak bisa melihat langsung kondisi masyarakat Sukajaya korban banjir dan longsor.

Keheningan pun pecah saat Presiden Jokowi melempar pertanyaan kepada Doni Monardo.

“Pak Doni, apa yang harus dilakukan (untuk mencegah longsor),” tanya Jokowi kepada Doni Monardo sebagaimana diceritakan Tenaga Ahli Bidang Media BNPB Egy Massadiah dalam keterangannya, Minggu (5/1/2020).

“Kembalikan fungsi lahan dengan menanam vertiver, Pak Presiden," jawab Doni Monardo spontan.

Baca: Jokowi Kirim 6 Ribu Paket Sembako Untuk Warga yang Terdampak Banjir dan Longsor di Sukajaya Bogor

Doni mengatakan, vertiver adalah jenis tanaman yang kita kenal dengan nama akar wangi atau narwastu.

Ia menjelaskan, tanaman tersebut adalah sejenis rumput yang berasal dari India yang termasuk dalam famili Poaceae dan masih sekeluarga dengan sereh atau padi.

Sekalipun berjenis rumput, tetapi tanaman itu punya akar yang menghunjam hingga kedalaman dua sampai dua setengah meter.

Baca: Jokowi Minta Jajarannya Segera Buka Akses ke Daerah Terisolir Akibat Longsor di Sukajaya

Sehingga menurut Doni, vertiver menjadi pilihan terbaik untuk ditanam di lahan bekas HGU yang telah digunduli tanpa reboisasi.

"Ribuan lokasi bekas HGU, pohonnya sudah ditebangi dan ditinggal begitu saja," kata Doni.

Di tengah bising baling-baling helikopter, Doni menyampaikan kepada Presiden bahwa sisa-sisa akar pohon yang ditebang akan membusuk.

Sehingga saat musim hujan dengan curah tinggi rongga tanah rentan longsor.

Akibatnya rumah-rumah penduduk dengan mudah dilumat lumpur dari longsoran tanah.

“Bioteknologi vertiver sudah diujicoba dan mendapat pengakuan World Bank bahkan PBB. Di banyak tempat dan negara, tanaman ini sudah dikenal luas sebagai tanaman pencegah longsor,” kata Doni.

Jokowi kemudian menarik napas panjang dan tampak lega mendapat solusi dari Doni.

Jokowi pun memerintahkan Doni Monardo segera melakukan penanaman vertiver di area gundul, utamanya di lereng-lereng pegunungan.

Untuk itu, Doni diminta melibatkan anggota TNI yang punya kualifikasi panjat tebing, termasuk kelompok-kelompok pendaki gunung yang memiliki keahlian mendaki antara lain Wanadri.

“Tahap awal saya siapkan seratus ribu bibit akar wangi, Bapak Presiden. Di sela-sela tanaman akar wangi, akan diseling tanaman keras seperti sukun, aren, dan alpukat. Selain punya nilai ekologis, juga punya nilai ekonomis,” kata Doni antusias.

Doni menjelaskan hal itu karena terdapat ribuan titik rawan longsor di Tanah Air.

Menurutnya, itu semua diawali dengan pemberian HGU kepada perusahaan tanpa kontrol serta kewajiban menghijaukan kembali lahan HGU.

Ia menjelaskan, penggundulan itu sudah terjadi 10 hingga 20 tahun lalu dan tahun-tahun ini baru berdampak longsor.

Dengan adanya instruksi presiden untuk menanam akar wangi, Doni berharap ke depan tragedi longsor bisa dikurangi atau bahkan dicegah sama sekali.

Setiba di Atang Sanjaya, Presiden memerintahkan Menteri Basuki langsung menuju Kecamatan Sukajaya melalui jalur darat untuk memastikan peralatan berat berfungsi optimal sehingga akses menuju ke Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor dapat dibuka.

Kementerian PUPR mencatat ada enam desa di Kecamatan Sukajaya yang terisolir akibat akses jalan tertutup longsor.

Di antaranya Desa Kiarasari, Kiara Pandak, Urug, Cisarua, Cileuksa, dan Pasir Madang.

Menteri Basuki sejak kemarin (4/1/2020) sesuai arahan Presiden juga telah mengirimkan enam alat berat ke lokasi longsor, yaitu enam excavator, satu loader, dan satu buildozer.

Jokowi kirim 6.000 paket sembako

Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono, mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi), menyerahkan bantuan bagi masyarakat terdampak longsor dan banjir bandang di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

6 ribu paket bantuan diserahkan kepada sekitar 6 ribu KK (kepala keluarga) di wilayah Kecamatan Sukajaya, Minggu (5/1/2020).

Heru menjelaskan, awalnya bantuan ini akan diserahkan secara langsung oleh Presiden.

Baca: Hujan Deras, Helikopter yang Ditumpangi Jokowi Gagal Mendarat di Sukajaya

Namun, helikopter yang ditumpangi Jokowi tidak dapat mendarat karena faktor cuaca.

"Bapak Presiden tidak bisa hadir di sini, maka kami mewakili bapak Presiden untuk menyampaikan bantuan Presiden berupa sembako," kata Heru Budi Hartono dalam keterangan Biro Pers Kepresidenan.

Heru Budi Hartono mengatakan, paket bantuan yang diberikan berisi sembako dan beberapa kebutuhan warga lainnya seperti air minum dan makanan siap saji.

Mewakili Presiden, Heru mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran di daerah yang telah sigap membantu korban bencana di Kecamatan Sukaraja.

"Atas nama bapak Presiden kami ucapkan kepada seluruh jajaran Polres dan TNI, Dandim, Danrem, Ibu Bupati terima kasih yang telah sigap membantu korban bencana ini," imbuhnya.

Baca: Jokowi Minta Jajarannya Segera Buka Akses ke Daerah Terisolir Akibat Longsor di Sukajaya

Menurut Heru, Presiden menyampaikan beberapa pesan.

Pertama, memastikan agar proses evakuasi terus dilakukan dan agar kebutuhan warga yang terdampak bisa terpenuhi, terutama air dan makanan siap saji.

"Berikutnya tidak lupa Bapak Presiden menyampaikan turut berduka cita bagi korban yang meninggal dan tentunya turut berempati bagi seluruh warga yang terkena bencana di Sukajaya ini," ungkap Heru.

Di samping itu, Presiden juga memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono untuk segera membuka akses jalan yang terisolasi di beberapa desa terdampak bencana.

Baca: Warga Sumedang Geger Ada Ular King Kobra di Selokan, Butuh 2 Jam Lakukan Evakuasi

Heru mengatakan, sedikitnya ada enam desa yang terisolasi di Kecamatan Sukajaya.

"Menteri PU dari kemarin malam sudah memberikan alat-alat berat untuk membuka semua jalan, tetapi sampai hari ini masih bekerja dan terkendala dengan cuaca dan akan ditambah siang hari ini secepatnya alat-alat berat yang diperlukan untuk membuka jalur-jalur jalan dan desa-desa yang terisolasi," papar Heru.

Presiden Jokowi saat akan menuju Sukajaya, Bogor, menggunakan helikopter di Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja. (Tribunnews.com/Seno Tri Sulistiyono)

Proses pembukaan akses jalan tersebut, kata Heru, ditargetkan bisa selesai secepatnya. Selain alat-alat berat seperti ekskavator, juga akan dikirimkan sirtu (pasir dan batu) agar akses jalan tersebut bisa segera dilewati untuk proses evakuasi warga maupun distribusi bantuan.

"Tadi pagi Pak Menteri PU sudah memberikan gambar-gambar ke saya sebelum terbang dan akan dikirim dari lokasi terdekat untuk menambah bantuan ekskavator," ujar Heru.

"Secepatnya kita buka, termasuk juga sirtu. Begitu dibuka, dikeruk, mereka akan kasih batu-batu kerikil kecil. Minimal per hari ini atau sampai besok jalur itu bisa dibuka untuk motor dulu, yang penting mereka bisa terevakuasi dan bantuan bisa masuk," sambung Heru.

Helikopter Jokowi urung mendarat akibat cuaca buruk

Akibat cuaca buruk, helikopter yang ditumpangi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) batal mendarat di Lapangan Kantor Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Minggu (5/1/2020).

Pantauan TribunnewsBogor.com, rombongan helikopter Jokowi tidak semua mendarat di Lapangan Kantor Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.

Terpantau, ada dua unit helikopter berlebel TNI AU yang landing di tempat tujuan.

Sedangkan helikopter yang ditumpangi Jokowi tak kunjung melakukan pendaratan di lokasi meskipun sejumlah petugas sudah melakukan segala persiapan untuk kedatangan orang nomor satu di Indonesia itu.

Baca: Jokowi Minta Jajarannya Segera Buka Akses ke Daerah Terisolir Akibat Longsor di Sukajaya

Hal itu terjadi setelah hujan deras secara tiba-tiba mengguyur kawasan Sukajaya.

Kepala Sekretariat Presiden RI, Heru Budi Hartono mengatakan helikopter yang ditumpangi Jokowi memang mencoba melakukan pendaratan namun akhirnya pendaratan itu dibatalkan.

"Tadi Bapak Presiden bersama kami mencoba mendarat di lokasi Sukajaya ini, tetapi hanya bisa mendarat 2 heli dan kebetulan cuaca berubah-ubah. Bapak presiden tak bisa hadir di sini," kata Heru Budi Hartono saat ditemui TribunnewsBogor.com di Sukajaya, Minggu (5/1/2020).

Baca: Tiga Nama Ini Disebut-sebut Jadi Mentor Gibran Putra Jokowi saat Akan Terjun ke Politik

Helikopter yang ditumpangi Jokowi kemudian langsung pulang ke Lanud Atang Sanjaya setelah batal melakukan pendaratan.

Dia menjelaskan bahwa helikopter yang ditumpangi Jokowi tersebut juga membawa Menteri PU Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Munardo, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Baca: UPDATE Banjir di Jabodetabek: Korban Meninggal Bertambah Jadi 47 Orang

"Tadi di heli itu ada Panglima TNI, Kepala BNPB dan Menteri PU," kata Heru.

Diketahui, agenda kunjungan Presiden RI Jokowi ini merupakam kunjungan ke Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya.

Desa ini merupakam salah satu dari sejumlah desa korban longsor di Kabupaten Bogor yang terisolir pacsa akses jalan lumpuh tertutup oleh longsor.

Jokowi Minta Jajarannya Segera Buka Akses ke Daerah Terisolir Akibat Longsor di Sukajaya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya memperbaiki akses menuju Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang tertutup akibat longsor.

Instruksi tersebut disampaikan Jokowi ke Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Kepala BNPB Doni Monardo, saat meninjau lokasi banjir serta longsor melalui udara di Sukajaya.

“Presiden memberikan instruksi kepada kami untuk melakukan berbagai upaya agar secepatnya akses ke desa-desa yang terisolir segera terbuka sehingga bantuan dapat segera disalurkan,” kata Doni dalam keterantan Biro Pers Kepresidenan, Jakarta, Minggu (5/1/2020).

Baca: Hujan Deras, Helikopter yang Ditumpangi Jokowi Gagal Mendarat di Sukajaya

Baca: Ibaratkan Kasus Natuna seperti Sakit Jantung, Pengamat Militer Minta Jokowi Bersikap Tegas

Baca: 6 Daerah di Jabar Berstatus Tanggap Darurat Bencana Hingga 7 Januari 2020

Diketahui, Presiden Jokowi bersama rombongan tadi pagi berangkat menuju Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor dengan menggunakan Helikopter Super Puma TNI AU.

Rombongan terdiri dari tiga helikopter lepas landas dari Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat pada pukul 08.15 WIB.

Pada pukul 08.30 WIB, dua helikopter yang ditumpangi oleh perangkat kepresidenan dan membawa bantuan logistik untuk pengungsi berhasil mendarat terlebih dahulu di helipad Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.

Prosedur pendaratan ini sudah sesuai dengan prosedur tetap penerbangan VVIP, di mana helikopter VVIP mendarat setelah dua helikopter lainnya mendarat.

Pada saat akan mendarat, cuaca berubah sangat ekstrem dan berkabut tebal sehingga mengakibatkan berkurangnya jarak pandang yang tidak memenuhi standar penerbangan VVIP dan ditambah kondisi sekitar yang merupakan daerah perbukitan.

Akhirnya pilot helikopter yang membawa Presiden, Letkol Pnb Yosep Frits memutuskan untuk tidak mendarat.

Baca: Staf Khusus Presiden Ingatkan Banjir Bukan Momen Saling Salah-salahan

Pilot helikopter Letkol Pnb Yosep Frits masih berusaha menunggu perubahan cuaca dengan memutari daerah tersebut.

Namun yang terjadi kabut semakin tebal dan akhirnya pilot memutuskan untuk kembali ke Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja, Kabupaten Bogor dan tiba pada pukul 09.05 WIB.

Adapun bantuan Presiden disampaikan secara simbolis oleh Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono kepada pengungsi dan Camat Sukajaya.

Baca: Rumah Rusak Akibat Bencana Bakal Dapat Dana Stimulan dari Jokowi, Segini Nominal dan Mekanismenya

Sementara itu, setibanya di Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja, atas perintah Presiden, Menteri PU dan Perumahan Rakyat langsung menuju Kecamatan Sukajaya melalui jalur darat.

Hal tersebut dilakukan untuk memastikan peralatan berat berfungsi optimal sehingga akses menuju dan ke Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor dapat dibuka.

Berdasarkan informasi dari Kementerian PU dan Perumahan Rakyat terdapat enam desa di Kecamatan Sukajaya terisolir akibat jalan akses tertutup longsor yakni Desa Kiarasari, Kiara Pandak, Urug, Cisarua, Cileuksa dan Pasir Madang.

Kementerian PUPR, sejak Sabtu kemarin telah mengirimkan enam alat berat ke lokasi longsor di Kecamatan Sukajaya, yaitu 6 execavator, 1 loader, dan 1 buildozer.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini