TRIBUNNEWS.COM - Situasi di perairan Natuna tampaknya masih memanas.
Hal ini diakibatkan oleh provokasi-provokasi yang dilakukan oleh kapal Tiongkok.
Untuk memperkuat operasi pengamanan, TNI mengadakan Operasi Lintas Elang 20 yang dipusatkan di perairan Natuna.
Dalam operasi lintas elang 20, TNI mengirim pesawat F-16 dan sejumlah personel TNI.
Dikutip dari tayangan Kompas Petang, Selasa (7/1/2020), Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma Ronny Irianto Moningka menyebut pengiriman ini telah sesuai dengan perintah Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Sesuai dengan perintah Panglima TNI, diberikan perintah untuk melakukan Operasi Lintas Elang," ujar Marsma Ronny Irianto Moningka.
Marsma Ronny Irianto juga menyebut jika Operasi Lintas Elang merupakan operasi rutin.
Pada kesempatan ini, operasi tersebut dilaksanakan di perairan Natuna.
"Sebenarnya ini adalah operasi rutin, cuma wilayahnya sebenarnya wilayah barat, untuk kali ini operasinya bertempat di Natuna," imbuhnya.
Pengamanan dan pengawasan di perairan Natuna menjadi perhatian TNI dan Polri.
Selain bantuan personel TNI dan Polri, patroli pengamanan dan pengawasan di perairan Natuna juga berkodinasi dengan pemerintahan daerah yang berada di kabupaten dan provinsi.
Selain pengawasan yang dilakukan di jalur laut , pengawasan terhadap perairan Natuna juga dilakukan melalui udara.
Atas masuknya kapal-kapal Tiongkok di Natuna tersebut, TNI menyebut ini merupakan sebuah upaya provokasi.
Upaya provokasi tersebut diduga sengaja dilakukan untuk memancing Indonesia.