TRIBUNNEWS.COM - Masuknya kapal asing di wilayah perairan Natuna, Kepulauan Riau akhir-akhir ini membuat resah nelayan di wilayah tersebut.
Berada di wilayah negara sendiri, nelayan Indonesia justru mendapat pengusiran dari kapal asing.
Nelayan pun berharap pemerintah Indonesia meningkatkan keamanan di wilayah perbatasan.
Hal tersebut diungkapkan Dedi, seorang nelayan dari wilayah Natuna Kepulauan Riau kala menjadi salah satu narasumber Mata Najwa, Rabu (8/1/2020) malam ini.
Tema Mata Najwa ialah 'Ada China di Natuna'.
"Harapan saya kalau bisa di Natuna ditambahkan masalah patrolinya, kapal perang ditambah," ucap Dedi dilansir tayangan langsung Trans 7.
Baca Juga: Pengakuan Nelayan Natuna: Tak Cuma China, Saya Pernah Diusir Kapal Vietnam di Perairan Indonesia
Dedi juga menambahkan patroli 24 jam diperlukan agar nelayan tidak merasa takut dalam mencari ikan.
"Patroli di laut Natuna kalau bisa 24 jam, (agar) nelayan tidak merasa takut," ucap Dedi.
Belum lama, Dedi mengaku pernah dikejar oleh kapal Vietnam.
Padahal, Dedi meyakini lokasi dirinya mencari ikan saat itu berada di wilayah Indonesia.
Diketahui, kapal Dedi dan nelayan di wilayah Natuna, telah dilengkapi alat yang digunakan untuk mengetahui titik koordinat lokasi kapal.
Pada bulan Desember 2019 lalu, Dedi pernah mengalami pengejaran kapal Vietnam.
"23 Desember makin banyak (kapal asing). Saya pernah dikejar sama kapal Vietnam," ujarnya.