News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Iran Vs Amerika Memanas

Imbau WNI di Iran & Irak Waspada, Kini Menlu Pantau Keamanan Timur Tengah sebelum Jokowi Berkunjung

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/1/2020).

TRIBUNNEWS.COM - Panasnya situasi politik internasional membuat Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia Retno Marsudi bekerja ekstra keras.

Terlebih dengan semakin memanasnya hubungan Iran dan Amerika Serikat seusai terbunuhnya Jenderal Qasem Soleimani, Jumat (3/1/2020).

Oleh karena itu, Menlu Retno Marsudi telah memberikan imbauan kepada para warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Iran, Irak, dan kawasan sekitarnya.

"Intinya meminta semua WNI yang berada di kawasan tersebut untuk selalu waspada. Ikuti terus informasi yang disampaikan pemerintah setempat terutama yang berkaitan dengan situasi keamanannya," kata Retno di Kantor Kemenlu, Jakarta, Rabu (8/1/2020) dilansir Kompas.com.

Baca Juga: Spesifikasi Drone Canggih MQ-9 Milik Amerika Serikat yang Tewaskan Jenderal Iran Qassem Soleimani

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi saat mengikuti rapat kerja perdana bersama Komisi I DPR RI di kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (12/11/2019). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Retno Marsudi juga meminta WNI yang membutuhkan bantuan agar segera menghubungi KBRI/KJRI di wilayah yang ditempati.

Retno Marsudi memastikan perwakilan Indonesia di Timur Tengah siap untuk membantu.

Menurut perkiraan, Retno Marsudi menyebut ada lebih dari satu juta WNI yang berada di kawasan Timur Tengah.

"Tidak hanya di Tehran dan Baghdad tapi wilayah lainnya juga in case WNI kita membutuhkan bantuan. Kalau berbicara kawasan, jumlah WNI kita ada lebih dari satu juta," kata dia.

Nomor yang bisa dihubungi :

1. KBRI Baghdad: +964 780 6610 920/+9647500365228

2. KBRI Tehran: +989120542167

3. KBRI Kuwait City:+965-9720 6060

4. KBRI Manama:+973-3879 1650

5. KBRI Doha:+974-33322875

6. KBRI Abu Dhabi:+971-566-156259

7. KBRI Amman: +962 7 7915 0407

8. KBRI Damascus: +963 954 444 810

9. KBRI Beirut: +961 5 924 676

10. KBRI Muscat: +968 9600 0210

11. KBRI Riyadh: +966 56 917 3990

12. KJRI Dubai: +971-56-3322611/+971-56-4170333

13. KJRI Jeddah: +966-50360 9667

Kemenlu juga telah mengaktifkan kembali crisis centre dengan nomor +62 812-9007-0027.

Pantau Timur Tengah Jelang Kunjungan Jokowi

Sementara itu Presiden Jokowi dijadwalkan akan berkunjung ke Uni Emirat Arab (UEA) pada 11-14 Januari 2020 mendatang.

Menlu Retno Marsudi mengungkapkan pihaknya terus memantau kondisi keamanan di kawasan Timur Tengah.

"Kami akan amati terus. Tentunya keamanan keselamatan Bapak Presiden nomor satu. Tetapi kami akan amati semuanya, dampaknya kami hitung, semuanya dengan sangat matang," kata Retno, Kamis (9/1/2020) dilansir Kompas.com.

Kunjungan Jokowi ke UEA disebut untuk membicarakan investasi.

Selain itu Retno Marsudi menyebut pemerintah Indonesia dengan UEA terus berkomunikasi untuk membahas kerja sama.

Baik kerja sama bersifat antarpemerintah maupun tentang bisnis.

“Rencananya akan ada beberapa MoU yang akan ditandatangani, dari pihak bisnis yang paling banyak."

"Mereka sedang mempersiapkan kerja sama-kerja sama untuk dimatangkan sehingga bisa diselesaikan pada saat kunjungan Presiden ke UAE," kata dia.

Jokowi diagendakan untuk bertemu dengan Putra Mahkota serta menghadiri pertemuan Abu Dhabi Sustainability Week.

Presiden Jokowi direncanakan menjadi pembicara kunci dalam forum tersebut.

Kondisi Timur Tengah

Diketahui kondisi kawasan timur tengah memanas.

Hal itu setelah Iran melalui Garda Revolusi melakukan balas dendam atas terbunuhnya Jenderal Qassem Soleimani.

Operasi balas dendam tersebut dilakukan dengan menghujani rudal pangkalan militer Amerika Serikat yang ada di Irak.

Dampak Bagi Indonesia

Sementara itu Retno Marsudi menilai, panasnya Iran dan Amerika Serikat akan berdampak pada kondisi dunia.

Tak terkecuali pada Indonesia.

"Kita tahu kalau terjadi eskalasi, maka dampaknya tidak akan dapat terlokalisir. Dampaknya bisa dirasakan oleh kawasan maupun dunia, termasuk ekonomi dunia yang tanpa eskalasi sudah cukup tertekan saat ini," kata Retno, Rabu (8/1/2020) dilansir Kompas.com.

Dengan hal tersebut, Menlu Retno menyebut Indonesia sangat menaruh perhatian pada masalah ini.

Diketahui, Retno Marsudi telah mengundang duta besar Iran dan Amerika Serikat yang ada di Indonesia dan meminta kedua negara untuk menahan diri.

"Concern ini sudah kita sampaikan ke pihak AS dan Iran dengan satu harapan, semua pihak yang terkait bisa menahan diri sehingga tidak terjadi eskalasi yang lebih buruk," ujar dia.

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto)  (Kompas.com/Ihsanuddin)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini