TRIBUNNEWS.COM - Masa jabatan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini segera berakhir pada 2020.
Diketahui, Risma menjabat sebagai Wali Kota Surabaya selama dua periode.
Diacara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I PDI Perjuangan, Sabtu (11/1/2020), Risma dipuji oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Megawati menyampaikan, Risma berbakti bagi daerahnya, yakni Surabaya.
Risma menyampaikan ucapan terimakasihnya untuk menanggapi pujian dari Presiden ke-5 RI.
"Saya terima kasih atas kepercayaan Ibu Mega," tutur Risma yang Tribunnews kutip melalui tayangan YouTube Kompas TV, Sabtu (11/1/2020).
"Meskipun saya selalu sampaikan, tujuan saya bukan mendapat penghargaan atau apapun," tambahnya.
Risma Menegaskan Tidak Mencari Peluang Naik Jabatan
Risma lantas menegaskan tidak terpikirkan mencari peluang untuk kenaikan jabatannya.
Ia pun menegaskan pantang meminta jabatan.
"Karena di jabatan itu selalu terkandung resiko, saya harus adil, saya harus amanah, saya harus kalau di agama 'Fathonah', dan sebagainya. Jadi itu berat," tutur Risma.
Risma tak menampik, dalam politik akan ada kenaikan jabatan.
Misalnya dari wali kota kemudian naik ke gubernur.
"Bagi saya, tidak begitu naik. Bagi saya itu bisa mengangkat.
"Untuk apa saya menjadi gubernur? Saya jadi presiden? Kalau warga yang masih miskin itu tetap ada, tidak ada gunanya bagi saya," tegasnya.
Risma Diisukan jadi DKI 1
Beredar isu, Risma akan didapuk Megawati untuk bersaing menjadi DKI 1 alias Gubernur DKI Jakarta pada pilkada selanjutnya.
"Nanti itu Tuhan akan mengatur jalan hidup saya. Semua saya serahkan pada Tuhan, karena saya nggak mau kemudian saya punya nafsu kekuasaan," ujar Risma, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (11/1/2020).
"Itu yang saya nggak mau karena itu berat, makanya saya nggak mau mikir. Siapa pun yang minta (jadi Gubernur), saya ketawa dan ya udah lepas," imbuhnya.
Diwartakan Tribunnews, Risma mengatakan setelah tak lagi menjabat Wali Kota Surabaya, ia akan menghabiskan waktu di DKI Jakarta.
Sebab, ia memiliki jabatan sebagai Ketua DPP PDIP bidang kebudayaan.
Sehingga, ia akan banyak mengurus permasalahan seputar budaya di DPP pusat.
"Kemungkinan begitu, karena saya harus mencatat potensi-potensi rempah dan lainnya," jelas Risma.
Awak media pun menyinggung keberadaan Risma di DKI Jakarta akan membuat Risma seolah 'semakin dekat' bersaing di Ibukota nantinya.
Namun, hal tersebut justru ditanggapi Risma dengan candaan kepada awak media.
Ia mengatakan justru dirinya tidak akan lagi dekat dengan Ibukota (DKI Jakarta), karena Ibukota akan pindah ke Kalimantan Timur.
"Yang ada ya makin jauh. Kan udah nggak jadi ibukota lagi, besok bakal pindah," kata Risma, diiringi tawa.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Vincentius Jyestha Candraditya)