"Tapi saya bilang, 'Ini maumu bagaimana saya sama saya? Saya sarankan sebagai anak kandung kita (kami) sendiri," papar Ramli kala itu kepada ibu kandung Nabila.
Ia pun sempat menegaskan kepada orangtua Nabila bahwa tidak akan mau menyerahkan Nabila jika esok bayi Nabila sudah besar.
"Di hari esok kamu ambil kembali, saya tidak mau," lanjut ayah angkat Nabila tersebut.
Lebih lanjut, ia mengatakan alasan tak mau menyerahkan bayi Nabila saat sudah besar tak lain karena merawat anak itu cukup susah.
Diketahui, sebelum mengambil dan akhirnya merawat bayi yang ia namakan Nabila, Johra mengaku belum mempunyai anak.
Maka bayi Nabila adalah anak satu-satunya walaupun ia bukanlah anak kandung.
Sementara dilansir Kompas.com (13/1/2020), Johra mengungkap pertemuannya pertama kali dengan bayi Nabila pada tahun 2003 silam.
Ia memberikan keterangan bahwa saat itu bayi Nabila sangat kecil, sebab terlahir prematur.
Berat badan bayi Nabila bahkan tidak mencapai 2 kilogram.
Ia mengambil dan merawat Nabila ketika bayi Nabila berusia satu bulan.
"Waktu pertama kali saya ambil sangat kecil bahkan di usia lima bulan bobotnya baru mencapai tiga kilo," kata Johra saat ditemui di kediamannya, Gowa, Sulawesi Selatan.
Ramli dengan Johra pun sempat kasihan karena melihat sang ibu kandung bayi Nabila saat itu mengalami keterbatasan ekonomi.
Diakui pertemuannya dengan bayi Nabila saat itu berada di sebuah kamar indekos berukuran 4x4 meter di sebuah gang sempit Jalan Kakatua, Makassar, Sulawesi Selatan.
"Kalau ibunya saya kenal dan saya yang bawa istri saya ke kamar kostnya untuk mengambil Nabila," kata Ramli menjelaskan.