Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut seluruh aparatur sipil negara (ASN) di tingkat kementerian dan lembaga, akan pindah ke ibu kota baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
"Pindah semuanya langsung (tidak bertahap). Insya Allah kami harapkan seperti itu (pindah semua pada 2024)," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (17/1/2020).
Sebelum memindahkan seluruh ASN di lingkup pemerintahan pusat, Jokowi mengaku telah memerintahkan Menteri Pendayagunaan Apartur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) untuk melakukan survei terlebih dahulu keinginan ASN.
"Sudah kami perintahkan kepada Menpan-RB untuk mensurvei dulu, kira-kira yang ingin atau tidak pindah berapa persen? Kami harus tahu dong," papar Jokowi.
Baca: Ikuti Instruksi Terkait Permudah Investasi, Gubernur nonaktif Kepri dan ASN Malah Terancam Bui
Dihubungi secara terpisah, Plt Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Paryono mengatakan, proses pemindahan ASN masih dalam pembahasan dengan beberapa skenario, misalnya dilakukan secara menyeluruh atau bertahap.
"Ini masih dalam kajian karena memerlukan anggaran yang tidak kecil," ucap Paryono.
Paryono tidak dapat menyebut kajian pemindahan ASN ke ibu kota baru akan selesai sampai kapan, mengingat hal ini masih dibicarakan masing-masing kementerian terkait dan menunggu persetujuan Presiden.
"Saya belum tahu kapan selesai, karena ini menyangkut lintas kementerian maka tentu Presiden yang akan memutuskan," paparnya.
Diketahui ada dua skenario dalam pemindahan ASN yang berada di kawasan Jabodetabek ke ibu kota baru di Kalimantan Timur.
Adapun jumlah ASN di Jabodetabek sebanyak 182.452 orang dari 34 kementerian dan 50 badan/lembaga.
Skrenario pertama, seluruh ASN langsung dipindahkan ke ibu kota baru dan skenario kedua yaitu memindahkan sebagian dengan total 118.513 ASN dengan kelompok usia sampai 45 tahun.
"Itu kan masih opsi-opsi, jadi belum ada keputusan," kata Paryono.