Rapat Pimpinan Paripurna juga menyetujui gagasan Nurdin Halid untuk mengangkat Staf Khusus Presiden Andi Taufan Garuda Putra sebagai ‘konsultan manajemen’ Program Digitalisasi Koperasi Indonesia.
Andi Taufan (32) merupakanpendiri sekaligus CEO Amartha Mikro Fintek, yaitu startup di bidang keuangan mikro yang selama ini fokus melayani perempuan tangguh, pengusaha kecil dan mikro di pelosok pedesaan.
Memulai dengan modal Rp 10 juta, hingga saat ini tercatat sudah Rp 1,84 triliun dana telah disalurkan kepada 392.497 pengusaha mikro.
“Kita membutuhkan pemikiran dan pengalaman Taufan yang kreatif dan inovatif untuk membuat grand desain dan meletakkan pondasi digitalisasi gerakan koperasi Indonesia. Jika forum Pimpinan Paripurna ini menyetujui, maka saya akan telpon Taufan,” jelas Nurdin tentang Andi Taufan, alumnus ITB dan Harvard University (AS), asal Sulawesi Selatan ini.
Nurdin Halid menjelaskan, kehadiran Andi Taufan nantinya akan membimbing tim milenial Dekopin untuk mewujutkan upaya digitalisasi Gerakan Koperasi Indonesia.
Selain prosentasi generasi milenial yang mencapai 60% dari total pengurus, Nurdin Halid juga membentuk Tim Kreatif dan Percepatan Implementasi Panca Program Dekopin 2020 – 2024.
Tim yang dipimpin mantan sekretaris Menteri Tenaga Kerja Abdul Wahab Bangkona tersebut diisi oleh mayoritas generasi milenial yang melek IT.
Tim kecil ini akan menjadi think tank sekaligus motor penggerak Dekopin lima tahun ke depan. Potensi besar koperasi Indonesia harus bisa dikapitalisasi dengan memanfaatkan teknologi informasi.
"Cara berpikir dan cara bekerja lama harus ditinggalkan. Dalam hal ini, Andi Taufan akan membantu kita di tengah kesibukannya sebagai Staf Khusus Presiden,” ujar Nurdin Halid.