Selama berada di Labuan Bajo Presiden Jokowi memang dua kali naik kapal Pinisi.
Namun Presiden menggunakan kapal yang berbeda.
"Kapal yang digunakan wartawan tersebut bukan yang digunakan oleh Presiden selama berada di Labuan Bajo," tegas Bey.
4. Di luar agenda Presiden
Masih kata Bey Machmudin, peristiwa tenggelamnya kapal itu di luar agenda kepresidenan.
Paslanya, setelah acara terakhir di Labuan Bajo, yaitu penyerahan sertifikat hak atas tanah untuk rakyat pada Selasa (21/1/2020) pagi, Presiden dan Ibu Negara Iriana langsung ke Bandara Komodo untuk kembali ke Jakarta.
"Sementara para wartawan tersebut memilih untuk ke dermaga untuk menaiki kapal menuju Pulau Bidadari," kata Bey.
"Dalam perjalanan kembali dari Pulau Bidadari, saat berada di tengah laut, Desca seorang wartawan yang ikut, menyampaikan terjadi perubahan cuaca mendadak, yaitu ombak tinggi dan angin kencang sehingga kapal terbalik," sambungnya.
Saat terbalik, petugas pantai di Hotel Plataran yang melihat kejadian tersebut segera bergerak menuju lokasi dengan speedboat.
Setelah itu, para wartawan dibawa ke Hotel Plataran dan langsung diperiksa oleh tim dokter dari RS Siloam Labuan Bajo.
(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Kompas.com/Ihsanuddin/Sigiranus Marutho Bere/Markus Makur)