TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Pertahanan RI Sakti Wahyu Treenggono mengatakan saat ini Medium Tank buatan PT Pindad telah dibeli oleh Filipina.
Selain itu ia mengatakan beberapa negara Afrika antara lain Ghana juga telah membeli senjata buatan PT Pindad.
"Salah satunya prospek itu yang sudah eksekusi tapi akan lebih besar lagi itu Ghana, Afrika. Terus juga beberapa negara afrika. Kemudian yang berikutnya ASEAN itu Filipina. Ghana itu Filipina itu beli produknya pindad. Kalau Filipina itu tank," kata Trenggono di kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Jakarta Pusat pada Rabu (22/1/2020).
Baca: Soal WNI Disandera Abu Sayyaf, Mahfud MD: Aneh Baru Bebas Tiga, Diambil Lagi Lima Orang
Meski begitu, Trenggono belum menjelaskan secara rinci berapa banyak jumlah masing-masing senjata yang telah berhasil dibeli oleh Ghana dan Filipina.
"Jumlahnya saya nanti perlu cek," kata Trenggono.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menawarkan medium tank buatan PT Pindad kepada Filipina di sela-sela pertemuan ASEAN Defence Ministers’ Meeting (ADMM) Retreat and 6th ADMM Plus 2019 di Bangkok, Thailand, Sabtu (16/11/2019).
Baca: 5 Nelayan Indonesia Diduga Diculik Kelompok Abu Sayyaf di Perairan Sabah
Berdasarkan keterangan dari laman resmi Kementerian Pertahanan RI , tawaran Prabowo tersebut didasari atas ketertarikan Filipina untuk membeli produk-produk alutsista buatan industri pertahanan Indonesia.
Ketertarikan tersebut disampaikan langsung Menhan Filipina Delfin Negrillo Lorenzana pada saat pertemuan bilateral dengan Menhan RI.
Dalam kesempatan tersebut, Delfin menyampaikan apresiasi dan merasa puas dengan pembelian produk kapal perang jenis Strategic Sealift Vessel (SSV) yang dibuat industri galangan kapal nasional Indonesia PT PAL Indonesia (Persero) Surabaya.
Selain terkait dengan industri pertahanan, pada pertemuan bilateral Menhan RI dan Menhan Filipina juga membahas terkait kerjasama pertahanan kedua negara.
Pembahasan tersebut antara lain kerjasama pertukaran informasi intelijen, kerjasama pratoli bersama, hingga kerjasama peningkatan kemampuan personel militer kedua negara.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menyampaikan mendukung semua upaya kerjasama dalam mengatasi ancaman bersama di kawasan yang dapat dilakukan oleh kedua negara baik melalui patroli laut, patroli udara, latihan bersama atau apapun bentuknya.
Baca: Seorang Anak di Filipina Positif Terjangkit Virus Misterius Mirip SARS
Sementara itu, Delfin mengharapkan adanya kerjasama pertukaran informasi terkait dengan perkembangan radikalisme maupun pergerakan terorisme yang berdampak terhadap keamanan.