TRIBUNNEWS.COM - Anggota Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Habil Marati terbukti bersalah atas kasus pengadaan senjata api dari terdakwa penguasaan senjata api illegal, Mayjen TNI (purn) Kivlan Zein.
Dari tunntutan Jaksa Penuntut Umum, Habil Marati dianggapi memberi dana kepada Kivlan Zen sejumlah Rp 153 juta.
Uang tersebut diterima melalui anak buah Kivlan Zen, Helmi Kurniawan yang biasa dipanggil Iwan.
Lalu, uang Rp 153 juta digunakan Iwan untuk membeli senjata api ilegal yang dipesan oleh Kivlan Zen.
Demikian seperti yang disampaikan Jaksa Penuntut Umum, P. Permana saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (22/1/2020).
"Di fakta sidang yang kita lihat maupun surat dakwaan dan saksi, kita berdasarkan beberapa keterangan saksi, ada perbuatan hukum. Ada supply dana dari Pak Habil kepada Pak Kivlan yang diberikan kepada Iwan. Iwan beli senjata. Itu faktanya," kata Permana, dilansir Kompas.com.
Tolak tuduhan
Walau demikian, Habil sempat menolak tuduhan tersebut.
Habil saat itu mengaku memberikan uang sebesar 4.000 Dollar Singapura atau senilai Rp 50 juta untuk kegiatan Supersemar.
Kemudian dalam sidang, Habil dituntut hukuman dua setengah tahun penjara terkait dugaan kasus pengusahaan senjata api ilegal.
"Tuntutannya dua setengah tahun penjara," ujar Purnama.
Adapun beberapa barang bukti milik Habil sebagian ada yang disita dan sebagiannya lagi dikembalikan.
Habil dinyatakan melanggar Pasal 1 ayat 1 Undang-undang Nomor 12/drt/1951 juncto Pasal 56 ayat 1 KUHP.
Oleh Jaksa Penuntut Umum, Habil juga didakwa melanggar Pasal 1 ayat 1 Undang-undang Nomor 12/drt/1951 juncto Pasal 56 ayat 1 KUHP.