TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tokoh perempuan Indonesia Yenny Wahid menjamu makam malam Menteri Pertahanan Malaysia Mohamad bin Sabu, Jumat (24/1/2020) malam.
Di sela jamuan makan malam, tokoh pemuda Maruarar Sirait melemparkan candaan soal kondisi politik Indonesia yang sedikit berbeda.
Menurut Maruarar, di Malaysia ada dua tokoh nasional yang berseteru sejak lama.
Yaitu Mahatir Muhammad dan Anwar Ibrahim. Bahkan Anwar pernah masuk penjara di era Mahatir.
"Namun, dalam pemilu terakhir, Mahatir dan Anwar sama-sama bersatu untuk memenangkan Pemilu," ungkap Ara, demikian ia disapa, dalam jamuan makan malam di kawasan Menteng, Jakarta Pusat itu.
Lain di Malaysia, sambung Ara, lain lagi dengan yang terjadi di Indonesia.
Di Indonesia, Joko Widodo dan Prabowo Subianto sama-sama berkompetisi dalam Pilpres. Kompetisinya pun cukup keras.
Namun setelah Pilpres usai, Jokowi sebagai pemenang dan menjadi Presiden justru merangkul Prabowo menjadi Menteri Pertahanan.
"Kalau di Malaysia, Mahatir dan Anwar bersatu saat menghadapi pemilihan, namun di Indonesia, Jokowi dan Prabowo bersatu setelah pemilihan usai," kata Maruarar, yang langsung disambut gelak tawa Menhan Mohamad Sabu dan hadirin.
Tokoh yang hadir dalam jamuan makan malam ini adalah Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Menhan Sabu sendiri didampingi Duta Besar Malaysia untuk Indonsia, Datuk Zainal Abidin Bakar.
Maruarar menekankan kondisi politik di Indonesia ini menggambarkan bahwa Jokowi dan Prabowo sama-sama negarawan dan menjadi teladan baik bagi rakyat Indonesia.
Keduanya tahu kapan waktunya bertarung dan tahu kapan waktunya untuk bersatu dalam membangun bangsa.
Terkait hubungan Indonesia dan Malaysia, Maruarar mengatakan bahwa Indonesia dan Malaysia pasti sama-sama memiliki kepentingan nasional masing-masing, termasuk dalam ekonomi dan pertahanan.