Sebagai informasi virus Corona di Wuhan China sudah merebak pada Desember 2019.
Penyebaran virus corona jenis baru meluas hingga memasuki kawasan Asia Tenggara, termasuk Singapura setelah Thailand.
Kewaspadaan terhadap penularan virus itu mesti ditingkatkan, termasuk mendeteksi gejalanya, menyusul ada satu pasien di Indonesia diduga terinfeksi virus tersebut.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Wiendra Waworuntu mengatakan, ada satu pasien terduga tertular virus corona jenis baru.
Pasien berinisial R (35) ini memiliki riwayat perjalanan dari China dan dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta.
Baca: Pemerintah Larang Penerbangan ke Wuhan, Begini Respons Lion Air
Baca: Wabah Virus Corona, Jepang dan Korea Selatan Kembali Konfirmasi Kasus Keduanya
"Keadaannya baik. (Pasien) Ini terduga. Setelah hasil laboratorium menunjukkan positif, baru disebut ada penularan. Ini suspect (dicurigai) sehingga diawasi intensif," ujarnya di Jakarta, Kamis (23/1, seperti dikutip Kompas.id.
Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes Siswanto mengatakan, pemeriksaan laboratorium pada kultur dahak pasien dicocokkan dengan genom virus korona baru (2019-nCoV) di portal Global Initiative on Sharing All Influenza Data.
Hasilnya keluar setelah dua hari.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sebelumnya mengimbau masyarakat agar tidak panik karena virus corona jenis baru itu dipastikan belum menyebar ke Indonesia.
"Warga tak perlu panik, tetapi mesti waspada," kata Menkes.
Kementerian Kesehatan mengaku belum menerima laporan terkait adanya warga di Jakarta Utara yang diduga terjangkit virus corona.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit-Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono mengatakan, hingga berita ini diturunkan, pihaknya belum mendapatkan laporan adanya hal tersebut.
"Sampai jam ini belum (ada laporan ke Kemenkes)," ujar Anung saat dihubungi, Jumat (24/1/2020).
Anung mengatakan, terkait kabar tersebut, agar dipastikan terlebih dahulu kepada Dinas Kesehatan DKI Jakarta.