TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Negara Indonesia (WNI) berinisial G kini diduga menjadi suspect virus corona setelah pulang dari perjalanan ke China dan pulang menuju ke Manado.
Dia kini berada dalam ruang isolasi di RSUP RD Kandou Manado. Pasien suspect virus corona itu diketahui berprofesi sebagai penerjemah.
Dikutip dari Kompas TV, pasien tersebut mengunjungi China pada minggu lalu. Dia merupakan penerjemah di maskapai penerbangan yang saat virus mematikan ini ini menyebar, tengah bertugas membawa turis dari Wuhan ke Indonesia.
Dr dr Jimmy Penelewen SpB-KBD, Direktur Utama RSUP RD Kandou mengatakan, pasien tersebut tidak turun dari pesawat.
Dokter Jimmy menyatakan, pasien melakukan kontak fisik dengan turis saat di atas pesawat.
Pihak RSUP RD Kandou Manado saat ini telah melakukan karantina dan beberapa pemeriksaan kesehatan.
Pasien terduga terjangkit virus corona tersebut diketahui berinisial G (25).
Ia diduga terjangkit wabah virus corona setelah melapor ke Dinas Kesehatan Sulawesi Utara.
Pasalnya, pasien G ini baru saja tiba dari China pada Sabtu (25/1/2020) kemarin.
Dikabarkan TribunManado, Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUP Kandou Manado, dr Hanry Takasenseran angkat bicara.
Ia menuturkan pasien G telah melapor ke Dinas Kesehatan, merasa kurang enak badan.
"Belum kategori pasien ya, terduga baru tiba tadi Subuh," tutur dr Hanry.
Ia menambahkan, terduga pasien G datang dari penerbangan China dan melapor, dia kurang enak badan.
Diketahui, G melaporkan mengalami gejala flu setelah pulang dari China.
"Sehingga kami menjemputnya di salah satu penginapan di Kota Manado," kata dr Hanry.
Tampak ruang Isolasi RSUP Prof Kandou Manado. (istimewa/TribunManado)
Dokter Henry menyebut, perempuan tersebut memiliki riwayat demam, tapi suhu badannya sudah normal.
"Ada riwayat demam, tapi waktu masuk tadi pemeriksaan suhu badannya normal," jelasnya.
Ia mengungkapkan, pasien tersebut ditempatkan di ruang isolasi dan sudah dilakukan pemeriksaan.
G sudah diambil darah, ambil lapisan dari tenggorokan dan sudah di foto rontgen.
"Semua itu sementara proses dan ada dokter yang menangani," lanjutnya.
Henry berujar, digolongkan dalam pengawasan, karena memiliki riwayat demam.
"Jadi, ada beberapa tingkatan, ada dalam pengawasan, ada suspect" katanya.
"Tapi, kondisi sekarang suhu badan normal, sedangkan kondisi fisik dalam keadaan baik," jelas dia.
Ia mengatakan, G bekerja sebagai penerjemah bagi turis dari negeri tirai bambu tersebut.
"Terduga sehari-harinya bekerja sebagai interpreter atau penerjemah bagi turis China, sementara untuk alamat belum diketahui," ungkapnya.
"Dia petugas interpreter, yang terlibat dalam penerbangan kegiatan turisme dan melakukan perjalanan ke daerah terdampak," katanya.