Terutama munculnya Undang-Undang KPK yang baru.
Menurutnya hal ini semakin memperlihatkan bahwa pemerintahan yang dipimpin Jokowi ini justru mendukung para koruptor.
"Tapi di zamannya dia malah justru banyak kasus-kasus baru," ujarnya.
"Dulu penanganan korupsi itu dilawan balik sama koruptornya,' kata Haris.
"Tapi zaman Jokowi difasilitasi dengan undang undang yang baru. Jadi Jokowi sebenarnya suporter koruptor gitu," imbuhnya.
Aktivis antikorupsi ini juga melihat kedepan Indonesia akan suram dengan kepemimpinan Jokowi.
"Jadi sebetulnya saya mau bilang bahwa periode Jokowi di 100 hari ini sudah jadi cermin bagaimana sisa 4 tahun lebih ke depan akan lebih suram," tegasnya.
Sebelumnya Haris Azhar juga sempat mengkritik kinerja Jokowi-Maruf yang baru berjalan satu bulan kala itu.
Menurutnya, langkah-langkah yang diambil Jokowi pada satu bulan ini menunjukkan kearah sibuk pada diri sendiri.
"Ini masih pada momentum mereka ini masih happening, masih senang, terus masih mencoba bagi - bagi mengisi beberapa kursi di runutan di bawahnya," ujarnya dilansir dari kanal YouTube Najwa Shihab, Senin (27/1/2020).
Ia juga menambahkan, pemerintahan Jokowi saat ini masih sibuk dengan persoalan - persoalan yang menyedot perhatian masyarakat terkait sosok.
"Dalam sebulan ini masih sibuk pada soal merombak posisi orang - orang, masih sibuk soal Ahok, saya si tidak ada masalah sama Ahok, positif negatif bisa kita bahas, tapi orang tersedot lagi soal sosok dan posisi," imbuhnya.
Menurut Haris, kebijakan Jokowi belum masuk dalam wilayah substansi.
"Namun menurut saya belum masuk kewilayah zona -zona substansi yang masyarakat sibuk represi terdesak oleh kebijakan - kebijakan 5 tahun lalu," ujar Haris.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Isnaya Helmi Rahma)