"Program ini untuk mengubah sistem S-1 yang bisa benar-benar mempersiapkan mahasiswa kita berenang di laut terbuka yaitu dunia nyata," ungkap Nadiem.
Nadiem menyebut kebijakan tersebut sudah jamak dilakukan di perguruan tinggi di dalam dan luar negeri.
Menurut Nadiem, hal ini berdampak pada kuatnya karakter pribadi mahasiswa.
"Inilah pendidikan yang problem focused, yang secara langsung menguatkan karakter," ungkapnya.
Lebih lanjut, Nadiem mengungkapkan ingin menciptakan era baru pendidikan tinggi, yaitu jenjang S-1 sebagai hasil dari gotong royong seluruh aspek masyarakat.
"Bukan hanya perguruan tinggi yang bertanggung jawab atas pendidikan mahasiswa Indonesia," ujarnya.
Adapun diketahui Kampus Merdeka adalah lanjutan dari konsep Merdeka Belajar.
Konsep ini adalah implementasi di dunia pendidikan tinggi.
"Kebijakan Kampus Merdeka ini merupakan kelanjutan dari konsep Merdeka Belajar," ujar Nadiem.
Kebijakan ini disebut mudah diaplikasikan karena tidak banyak merubah peraturan.
"Pelaksanaannya paling memungkinkan untuk segera dilangsungkan, hanya mengubah peraturan menteri, tidak sampai mengubah Peraturan Pemerintah ataupun Undang-Undang," ungkap Nadiem.
Tanggapan Pihak Perguruan Tinggi
Sementara itu Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria menyambut positif soal kebijakan Kampus Merdeka.
Kebebasan mahasiswa untuk melakukan beragam kegiatan di luar program studinya hingga tiga semester akan dapat menambah peluang riset yang lebih barmanfaat.