Pada waktu itu, pemerintah China mulai tidak membolehkan warga Kota Wuhan keluar dari wilayahnya, sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Oleh karenanya, pemuda tersebut mengungkap kejanggalan pertama di mana banyak warga yang tidak mengetahui akan penyebaran virus mematikan mirip SARS pada 2002-2003 silam.
"Sehari sebelum Kota Wuhan ditutup atau sebelum tanggal 22 Januari 2020 di seluruh penjuru Kota Wuhan tidak banyak orang yang memakai masker," ungkapnya.
Saat itu, banyak warga yang masih bermain mahjong, berkegiatan di luar, dan bercakap-cakap layaknya tidak ada hal darurat apapun.
"Pada 23 Januari, ketika Kota Wuhan ditutup, kami akhirnya mendapatkan sejumlah selebaran di tempat kami. Selebaran yang isinya memerintahkan pada kami untuk memakai masker," ungkapnya.
Selanjutnya, seiring dengan penutupan Kota Wuhan, penggunaan masker pun baru dilakukan.
Tak lain karena imbauan selebaran dari pemerintah kota Wuhan tersebut.
2. Tidak ada konferensi pers atau informasi awal mengenai bahayanya virus Corona yang mematikan
Segenap pertanyaan muncul dari kejanggalan atas keterlambatan pemberitahuan virus Corona di Kota Wuhan.
Pemuda itu mempertanyakan sikap pemerintah yang tidak mengimbau warganya saat awal virus Corona muncul dan menyebar di Wuhan.
"Ini bukanlah tentang warga yang menolak memakai masker, ini tentang pemerintah lokal yang tidak melakukan apapun,"
"Atau mungkin mereka memiliki motif tersembunyi? Apa yang dilakukan oleh Walikota Wuhan dan Sekretaris Komite Partai (Partai Komunis Cina)?"
"Sebagai pejabat pemerintah lokal, apakah dia tidak mendapatkan informasi apapun?" tanyanya.
Menurutnya seharusnya pemerintah China langsung melakukan tindakan sejak mengetahui informasi pertama kali soal kasus virus Corona tersebut.