Bahkan ia mengaku pemerintah tidak melakukan konferensi pers dalam kasus ini.
"Mengapa mereka tidak segera memerintahkan untuk memakai masker? Setidaknya meningkatkan kesadaran (akan penyakit ini) kepada kami?" tanyanya kembali.
Atas hal ini ia pun menyebut bahwa pemerintah Cina telah mengabaikan tugasnya dan beberapa pejabat tidak pantas duduk di roda kepemerintahan Wuhan.
3. Secara dadakan, warga tidak dapat keluar wilayah Kota Wuhan sejak Kamis (23/1/2020)
Dalam videonya, pemuda itu protes lantaran semua fasilitas umum, transportasi, dan jalanan ditutup oleh pihak berwenang secara dadakan.
"Apakah Anda akan menutup seluruh China juga? Menutup ini, menutup itu! Apa yang telah Anda lakukan sebelum ini?" katanya.
Karena penutupan kota tersebut, banyak warga yang ingin keluar dari Wuhan, sarang sumber virus Corona, ke tempat yang aman tetapi tetap tidak bisa dilakukan.
Padahal belum tentu warga tersebut telah terserang virus Corona.
Sementara itu, ia menyebut sebulan sebelum ditutupnya kota Wuhan, banyak orang yang telah mudik atau libur Tahun Baru Imlek.
"Bagaimana dengan orang-orang itu? Bagaimana Anda mencegah mereka agar tidak menularkan penyakit ini?" protesnya.
Di sisi lain, ia mengungkap telah mengetahui melalui internet adanya situasi segala sudut kota Wuhan yang telah mati.
"Saat ini di keseluruhan kota Wuhan, sistem transportasi publiknya dihentikan semuanya. Stasiun pengisian bahan bakar, gas, juga tidak buka," jelasnya.
4. Layanan kesehatan di rumah sakit lumpuh dan kacau, masyarakat yang sakit namun tidak terinfeksi virus Corona terpaksa harus mengunjungi rumah sakit
Ia menyampaikan bahwa sebuah telepon darurat di nomor 120 kota Wuhan sudah tidak bisa dihubungi.