"Kedua adalah info (Harun Masiku) dibawa ke PTIK (Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian), padahal disana itu ada CCTVnya," imbuhnya.
Terkait hal ini, Haris juga menyinggung perihal Ali Fikri yang hingga saat ini tidak pernah menjelaskan bagaimana komunikasinya dengan PTIK saat itu.
"Saya cuma mau bilang semua itu harus dirunut, kemungkinan-kemungkinan harus di uji," tegas Haris.
Pendiri Lokataru ini kemudian mendesak para penegak hukum untuk segera menangkap tersangka kasus suap PAW DPR RI, Harun Masiku.
Karena menurutnya, penangkapan ini dinilai bukan sekedar masalah waktu saja.
"Kita mau nunggu bahwa Harun Masiku akan muncul?" ujar Haris.
"Tidak bisa. Harus dijawab hari ini, karena itu akan menentukan kita mau ngapain," jelasnya.
"Bukan kita mengatakan bahwa ibarat mencari jarum dalam jerami," kata Haris.
"Bukan juga ini cuma urusan waktu," tegas Haris.
Lantas Haris pun menegaskan dalam kasus ini KPK harus benar-benar menunjukkan kerjanya sebagai satu diantara lembaga penegak hukum di Indonesia.
"Kalau menunggu telur ayam menetas itu soal waktu, tapi kalau nyari penjahat itu soal kerja," tegas Haris.
Haris juga mengatakan pernyataan Ali Fikri ini tidak dapat menjawab terkait teka-teki keberadaan Harun Masiku.
"Jadi menurut saya kalau Jubir KPK nongol ke sini dan megatakan ini soal waktu ya itu kaya orang belajar ilmu fisika, teori Einstein" ujarnya.
"Tapi dia enggak menjelaskan sebagai penegak hukum," jelasnya.