TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi III DPR Fraksi PDI-P, Trimedya Panjaitan tak terima dengan tudingan politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Adapun tudingan yang dimaksud yakni dikorbankannya Ronny Sompie oleh Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly terkait keberadaan tersangka kasus suap PAW DPR RI, Harun Masiku.
Trimedya mengungkapkan bahwa pernyataan Ferdinand itu terlalu prematur
Apalagi akan terlalu beresiko andaikata pencopotan Ronny Sompie dimaksudkan seperti apa yang dituduhkan oleh Ferdinand.
Pernyataan ini ia sampaikan dalam program Apa Kabar Indonesia Malam, yang dilansir dari YouTube Talk Show tvOne, Kamis (30/1/2020).
Ia juga membantah terkait Ronny yang dikorbankan atas polemik hilangnya Harun Masiku ini.
"Saya kira yang disampaikan oleh pak Ferdinand ini terlalu prematur dan bombastis," kata Trimedya.
"Dalam hal ini tidak ada yang dikorbankan," tegasnya.
Menurut Trimedya hal jika memang ada maksud demikian, maka akan terlalu beresiko untuk Menkumham.
Selain itu Trimedya mengaku Yasonna juga tidak akan sebodoh itu dalam menentukan keputusannya.
"Tentu Pak Yasonna Laoly sebagai politisi senior serta ahli hukum, beliau profesor doktor, sehingga beliau tidak akan sebodoh itu melakukan hal tersebut," jelasnya.
"Proses ini kan masih berlangsung, dan jangan lupa Pak Ronny Sompie itu jenderal bintang dua , dan dengan karir yang cukup baik serta telah mengabdi di imigrasi 5 tahun," imbuhnya.
"Jadi agak riskan kalau seorang Pak Yasonna Laoly mau mengorbankan Pak Ronny Sompie," kata Trimedya.
"Apalagi kalau itu dilakukan dengan sengaja, tidak menutup kemungkinan dari institusi Polri akan marah," ungkapnya.